.webp)
Antusiasme warga begitu terlihat saat mendatangi Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kedatangan mereka tak lain untuk menyaksikan festival tahunan yakni, Festival 7 Sungai yang digelar pada Senin (20/11/2023).
Sekadar diketahui, festival 7 sungai ini digelar setiap tahun di lokasi aliran 7 sungai yang bermuara di Desa Cibuluh. Ketujuh sungai tersebut diantaranya, Sungai Cipunagara, Sungai Cinyaro, Sungai Cilandesan, Sungai Citeureup, Sungai Cikaruncang, Sungai Cikembang serta Sungai Cileat. Sungai-sungai tersebut kemudian menjadi satu di Sungai Cipunagara yang mengalir hingga ke Laut Jawa di Utara Subang.
Festival 7 sungai yang digelar pada tahun 2023 kali ini bertemakan 'Raksa Walungan' yang memiliki arti menjaga kelestarian sungai khususnya di Desa Cibuluh. Terdapat beberapa pertunjukan yang ditampilkan saat festival ini berlangsung, salah satunya yang menarik perhatian warga yaitu prosesi gropyokan ikan atau menangkap ikan beramai-ramai di sungai dengan menggunakan alat tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum sesi itu dimulai, terlihat beberapa warga terlebih dahulu dengan melepaskan jaring yang berisikan benih ikan jenis mujair hingga nila ke sungai tersebut. Selepas itu, warga yang didominasi oleh ibu-ibu menari di sungai dengan menggunakan pakaian tradisional seperti kebaya sembari membawa ayakan atau yang yang biasa dikenal dengan nampan berbahan kayu untuk menangkap ikan. Warga lainnya pun ikut turun ke sungai dengan menangkap ikan.
Hal itu dilakukan oleh satu peserta festival, Nurhayati (54). Dia yang merupakan warga aseli dari Desa Cibuluh tersebut mengaku telah mengikuti festival 7 sungai sudah sebanyak delapan kali. Ia pun memberikan alasan terkait dengan pakaian tradisional yang dikenakannya untuk menjaga nilai-nilai budaya yang ada.
"Ikut festival 7 sungai sudah 8 kali. Kalau saya tampil waktu tradisi nebar benih ikan ke sungai terus kami menyair ikannya pakai ayakan. Menggunakan kebaya memang sudah tradisinya aja gitu waktu pertama kali ikut," ujar Nurhayati kepada detikJabar.
Sementara itu, gelaran festival 7 sungai ini juga diikuti oleh berbagai kalangan seperti, tua, muda, hingga anak-anak. Mereka pun nampak asik saat benih ikan mulai dilepas ke sungai oleh panitia acara.
"Tadi nangkep ikan, Alhamdulilah banyak dapetnya, rencana mau digoreng sampe kering terus di makan bareng keluarga. Seru, seru banget tahun depan kalau ada mau datang lagi," kata Yoga salah satu warga asal Sumedang yang dengan sengaja datang untuk menghadiri festival 7 sungai.
Dalam festival 7 sungai tahun ini juga turut hadir Bupati Subang Ruhimat. Ruhimat menyampaikan dukungan penuh kepada festival ini agar tetap menjadikan Desa Cibuluh menjadi desa wisata di Kabupaten Subang.
"Saya sangat mendukung, mengapresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, dengan melaksanakan festival 7 sungai. Seperti kita ketahui bersama kekompakan dari warga di sini sesuai potensi yang ada nampaknya memang patut didukung karena dapat menjaga lingkungan sungai itu sendiri minimal tidak membuang sampah sembarangan," ujar Ruhimat di lokasi yang sama.
Dia menuturkan, Pemkab Subang mendorong Desa Cibuluh untuk terus menambah spot-spot wisata serta fasilitas yang berada di desa tersebut. Tujuannya sendiri, kata Ruhimat agar warga sekitar dapat merasakan efek perputaran ekonomi dengan keindahan alam di Desa Cibuluh.
"Saya optimis tempat ini akan menjadi desa wisata yang baik dan betul-betul bisa membuat wisatawan nyaman. Kita dukung untuk menambah lokasi-lokasi wisata yang di sini kayak homestay juga jadi bisa nambah-nambah pendapatan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat," ungkapnya.
Bukan hanya itu saja, dalam festival 7 sungai tersebut juga, tetap menampilkan kesenian khas Subang tarian sisingaan serta diisi penanaman pohon.
(yum/yum)
