.webp)
Lukisan wajah berderet di salah satu sudut Orbital Dago Art Gallery Bandung. Lukisan wajah itu mendominasi dari banyaknya lukisan yang dipajang.
Lukisan tersebut merupakan karya dari pelukis Dwi Putro. Karya-karya dari pelukis yang akrab disapa Pak Wi ini dipajang dalam pameran tunggal bertema 'Merampok Kegilaan' dari tanggal 4 sampai 27 Agustus 2023.
detikJabar berkesempatan berkunjung ke Orbital Dago Art Gallery yang berada di Jalan Rancakendal, Kota Bandung, Minggu (6/9/2023). Ada banyak lukisan hasil karya Pak Wi dipajang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dari sekian banyak lukisan lukisan wajah yang jumlahnya mencapai hampir 1.000 dan dipasang di satu tembok yang luas cukup mencuri perhatian.
Wajah yang dilukiskan beda-beda dan dengan pemilihan warna yang cukup mencolok. Namun, lukisan wajah wanita mendominasi di lukisan tersebut.
"Untuk karya ada sekitar 20. Kalau ini satu karya (lukisan banyak wajah) walaupun jumlahnya bisa mencapai 1.000," kata Pengelola Orbital Dago Rifky Effendy kepada detikJabar.
Terkait tema pameran, 'Merampok Kegilaan', dia menilai sebetulnya seni itu juga ada unsur kegilaannya. "Kebetulan Pak Wi punya skizofrenia, penyakit gangguan mental. Kebetulan Nawa Tunggal adik Kaka yang mengarahkan Pak Wi," ujar Rifky.
Rifky mengungkapkan, Pak Wi dapat melukis dengan gambar yang bermacam-macam. "Dia bisa gambar macam-macam walaupun gayanya beda, warna juga tidak seperti pelukis lainnya namanya juga dilukis oleh orang tidak normal, tapi diarahkan untuk melukis.
Menurut Rifky, cerita dari adik Pak Wi, yakni Nawa Tunggal, jika Pak Wi lahir di Yogyakarta dan mengalami gangguan mental di umur 17 tahun.
"Sampai 17 tahun dia masih sekolah, mulai ada pengurangan indra pas umur 17 itu, mulai down," ucapnya.
Menurut Rifky, notabene lukisan yang dipamerkan di tempat tersebut dibuat Pak Wi di tahun 2023. Rifky juga menambahkan, lukisan Pak Wi memilki karakter tersendiri.
 Lukisan wajah karya pelukis Dwi Putro Foto: Wisma Putra/detikJabar |
"Yang unik dia bisa melukis seperti yang lain, cara menulis dan berpikir bagus ini untuk penelitian," tambahnya.
Soal lukisan yang berisikan banyak wajah wanita, Rifky menjelaskan jika Pak Wi dulunya pernah memiliki kisah kelam dengan seorang wanita.
"Memorinya, memori dia terhadap perempuan, tapi dia lihat juga tv atau majalah, kata adiknya dia mulai kacau pikirannya frustasi karena perempuan, mungkin ada memori itu, walau pun tidak semua perempuan setidaknya dia ada ingatan sendiri kisah cinta yang kandas," pungkasnya.
(wip/dir)
