Sumur Gadog di Ciamis yang Sakral dan Tak Pernah Kering

Unak-anik Jabar

Sumur Gadog di Ciamis yang Sakral dan Tak Pernah Kering

Dadang Hermansyah - detikJabar
Minggu, 06 Agu 2023 11:30 WIB
Sumur Gadog di Ciamis.
Sumur Gadog di Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Sumur Gadog di Dusun Sumur Bandung, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, punya cerita yang menarik untuk dibahas. Selain tak pernah surut, sumur ini juga memiliki keberkahan untuk masyarakat setempat.

Sumur Gadog ini merupakan warisan leluhur warga Karangkamulyan dan sudah ada sejak lama. Memiliki air yang sangat jernih, sumur ini dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber kehidupan.

Sebelum adanya saluran PDAM, warga setempat memanfaatkan Sumur Gadog untuk berbagai keperluan. Misalnya mandi, memasak, dan air minum. Itu karena air dari sumur itu sangat jernih dan tidak pernah surut meski musim kemarau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinamakan Sumur Gadog karena dulu di sekitar sumur terdapat pohon gadog yang berukuran besar, tapi kini sudah tidak ada. Pohon gadog merupakan sejenis pohon kayu yang fungsinya sebagai peneduh.

"Dulu, setiap pagi masyarakat sudah antre, karena memang sumur ini sangat penting untuk masyarakat," ujar Kepala Desa Karangkamulyan Uus Iswandi, belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Uus menuturkan, selain dimanfaatkan untuk kehidupan, Sumur Gadog digunakan untuk acara sakral. Salah satunya untuk tradisi turun mandi saat anak laki-laki khitanan atau gusaran untuk anak perempuan. Konon, mandi di sumur ini diharapkan dapat menjadi anak yang saleh dan salehah.

Sumur Gadog di Ciamis.Sumur Gadog di Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)

Uus bercerita sewaktu kecil saat dirinya disunat turun mandi di Sumur Gadog tersebut. Sampai saat ini Sumur Gadog masih dimanfaatkan masyarakat untuk tradisi turun mandi.

"Saya masih ingat betul, dulu waktu mau disunat tradisi turun mandinya di sumur ini. Sekarang juga masih dipakai untuk turun mandi," ungkap Uus.

Menurut Uus, Sumur Gadog ini menurut cerita orang tua dulu sebagai salah satu peninggalan sejarah. Sebagai salah satu peninggalan pada masa penjajahan Jepang. Kemudian masyarakat tetap menjaga dan merawat sumur tersebut karena sangat dirasakan manfaatnya.

"Untuk lebih spesifiknya cerita peninggalan siapanya kita tidak tahu pasti. Tapi yang jelas ini peninggalan leluhur kita yang harus dijaga dan dirawat," pungkasnya.

Sementara itu, Hana Yohana, Ketua RT setempat, mengatakan setiap beberapa hari sekali masyarakat selalu membersihkan sumur tersebut. Itu karena manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama saat musim kemarau.

Beberapa warga bahkan memanfaatkan sumur tersebut untuk keperluan rumah tangga dengan menyedotnya menggunakan mesin pompa air.

"Kami selalu gotong royong menjaga dan membersihkan sumur ini supaya tetap ada. Sumur ini tidak pernah kering meski musim kemarau," pungkasnya.

(orb/orb)


Hide Ads