Masyarakat di Cirebon, Jawa Barat memiliki tradisi unik setiap memasuki musim haji. Tradisi tersebut bernama gentong haji.
Dalam tradisi ini, masyarakat yang anggota keluarganya berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji akan menyediakan gentong berisi air minum di halaman rumahnya.
Masyarakat yang melintas bisa mengambil dan meminum air yang tersedia di dalam gentong secara gratis. Hingga kini, tardisi yang sudah berlangsung secara turun temurun itu masih dilestarikan oleh masyarakat di Cirebon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka, jangan heran ketika melihat ada sebuah gentong berisi air yang diletakkan di halaman rumah saat musim haji. Sebab, hal itu lah yang biasa dilakukan oleh masyarakat Cirebon ketika ada salah satu anggota keluarganya sedang menunaikan ibadah haji.
Dalam tradisi ini, gentong yang digunakan untuk menyimpan air minum biasanya adalah gentong yang terbuat dari tanah. Selain gentong, juga turut disediakan beberapa buah gelas yang digunakan untuk minum.
Untuk menjaga air agar tidak terkena debu maupun kotoran, di bagian atas gentong juga biasanya akan ditutup dengan menggunakan kukusan yang terbuat dari anyaman bambu.
Tradisi gentong haji ini salah satunya dapat dilihat di sekitar halaman rumah milik Tanuri di Desa Suranenggala Kidul, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon. Saat ini, wanita berusia 68 tahun itu tengah berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.
Tanuri sendiri merupakan jemaah haji asal Kabupaten Cirebon yang berangkat pada 31 Mei 2023. Tak berselang lama setelah keberangkatan Tanuri, pihak keluarga pun mulai menyiapkan gentong berisi air untuk diletakkan di sekitar halaman rumahnya.
Salah satu kerabat Tanuri, Didi (50) mengatakan, gentong berisi air itu akan diletakkan di halaman rumah sampai Tanuri selesai menunaikan ibadah haji dan kembali ke tanah air. Selama itu, pihak keluarga pun akan tetap menjaga ketersediaan air yang ada di dalam gentong.
"Masyarakat, tetangga, orang lewat, sampai pedagang, siapapun boleh mengambil air itu," kata Didi saat berbincang dengan detikJabar di Cirebon, baru-baru ini.
Menurut Didi, secara garis besar, peletakkan gentong berisi air yang disediakan bagi masyarakat secara gratis itu sebagai bentuk sedekah. Melalui sedekah itu, diharapkan anggota keluarga yang tengah berangkat ke tanah suci dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar dan nyaman tanpa ada kendala apapun.
"Intinya sih gentong haji ini sebagai bentuk sodaqoh. Agar anggota keluarga yang sedang menjalankan ibadah haji dapat dilancarkan dan nyaman selama berada di tanah suci," ucap Didi.
Didi sendiri tidak mengetahui secara pasti kapan tradisi ini mulai dilakukan oleh masyarakat di Cirebon. Namun, kata dia, tradisi gentong haji ini sudah berlangsung secara turun temurun.
Selain bersedekah air, pihak keluarga Tanuri pun akan rutin melaksanakan pengajian setiap hari. Pengajian tersebut akan dilakukan selepas waktu salat maghrib dengan diikuti oleh anggota keluarga.
"Habis maghrib keluarga ngaji yasinan di rumah. Pengajian ini akan rutin dilakukan sampai yang menunaikan ibadah haji pulang," kata Didi.
(mso/mso)