Mengungkap Mitos di Balik Gua Sunyaragi Cirebon

Mengungkap Mitos di Balik Gua Sunyaragi Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Sabtu, 03 Jun 2023 08:30 WIB
Taman Goa Sunyaragi Cirebon
Taman Gua Sunyaragi Cirebon (Foto: Ony Syahroni)
Cirebon -

Taman Gua Sunyaragi merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat. Dahulu, Gua yang sebagian bahan materialnya menggunakan batu karang itu difungsikan sebagai tempat bermain bagi putra-putri keluarga keraton Cirebon.

Hingga kini, Gua Sunyaragi yang telah berusia ratusan tahun itu masih berdiri dan difungsikan sebagai destinasi wisata sejarah. Di objek wisata ini, pengunjung bisa belajar tentang sejarah hingga berswafoto dengan latar belakang bangunan Gua Sunyaragi yang nampak unik.

Namun, banyak yang tak tahu, jika di tengah uniknya bangunan Gua Sunyaragi, ternyata ada beberapa mitos yang tersimpan di dalamnya. Salah satunya adalah mitos tentang patung Perawan Sunti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, patung perawan sunti ini terletak tepat di pintu masuk Gua Peteng, salah satu lokasi yang ada di area objek wisata Gua Sunyaragi. Hanya saja, untuk sekarang patung perawan sunti di lokasi itu hanya berupa tunggul, sementara yang asli disimpan di suatu tempat.

"Sekarang patung Perawan Sunti yang di depan Gua Peteng itu hanya berupa tunggul. Patung Perawan Suntinya saat ini kita simpan," kata Kepala Bagian Pemandu Taman Gua Sunyaragi, Jajat Sudrajat saat berbincang dengan detikJabar di Cirebon, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Ada pun mitos yang berkembang terkait dengan patung Perawan Sunti adalah tidak diperkenankannya wanita perawan atau gadis untuk menyentuh patung tersebut karena dipercaya akan sulit mendapatkan jodoh.

Namun, kata Jajat, mitos tersebut sebenarnya memiliki pesan moral bagi masyarakat, khususnya untuk para wanita yang belum menikah atau gadis. Menurut Jajat, bagi masyarakat Cirebon sendiri, Perawan Sunti dimaknai sebagai seorang wanita yang hamil dan melahirkan anaknya tanpa melalui hubungan lawan jenis.

"Mitos itu sebenarnya sebuah nasehat dari orang tua kita zaman dulu agar anaknya nurut. Makanya dikemas dengan mitos. Dan makna atau pesan yang terkandung di dalam mitos patung Perawan Sunti ini maksudnya adalah kalau kau (wanita) hamil dan melahirkan, harus jelas siapa suami dan bapak dari anak itu," kata dia.

Kemudian, selain mitos tentang perawan sunti, di objek wisata Goa Sunyaragi juga terdapat mitos lainnya. Yaitu mitos tentang dua lorong yang terdapat di Gua Argajumut. Kedua lorong itu bernama lorong Makkah-Madinah dan lorong Tiongkok-Gunungjati.

Jajat mengatakan, dua lorong itu merupakan sebuah tempat yang masing-masing memiliki luas sekitar 1x1 meter persegi. Dan mitosnya, dua lorong itu disebut bisa menembus hingga ke Makkah-Madinah dan ke negeri Tiongkok.

Ia pun menjelaskan makna yang terkandung di balik mitos dari dua lorong tersebut. Menurut Jajat, mitos yang berkembang dari lorong Makkah-Madinah dan Tiongkok-Gunungjati itu sebenarnya memiliki pesan penting bagi kehidupan manusia. Baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Ada pun pesan yang dimaksud adalah ketika masyarakat ingin menjalankan perintah agama (ibadah), khususnya umat Muslim, maka dua wilayah itu lah yang dituju.

"Sementara untuk lorong Tiongkok-Gunungjati, maknanya adalah ketika orang Cirebon ingin memperdalam ilmu dunia, kiblatnya ya China. Seperti yang kita ketahui ada pepatah yang mengatakan 'Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China'," ucap Jajat.

"Untuk Gunungjatinya sendiri, maknanya adalah bagi masyarakat Cirebon yang ingin belajar ilmu agama Islam, ya perginya ke Gunungjati. Karena dulu pesantrennya itu adanya di sana," terang Jajat.

Di samping itu, penamaan Makkah-Madinah dan Tiongkok-Gunungjati yang disematkan pada dua lorong tersebut sebenarnya merupakan simbol dari adanya peran bangsa Arab dan Cina di balik berdirinya Cirebon.

"Dua bangsa ini lah (Arab dan Cina) yang ikut meramaikan Kebon Pesisir sebelum kemudian berubah menjadi Cirebon," kata Jajat.

Sebagai informasi, Gua Sunyaragi merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat. Saat ini, peninggalan bersejarah yang telah berusia ratusan itu masih berdiri dan difungsikan sebagai objek wisata.

Jajat mengatakan peninggalan bersejarah yang telah difungsikan sebagai objek wisata itu mulai dibangun pada tahun 1586 M dan mulai digunakan pada tahun 1596 M. Adapun material yang digunakan sebagai bahan bangunannya hampir 60 persen adalah batu karang.

Di area Gua Sunyaragi sendiri terdapat beberapa tempat yang memiliki nama dan fungsinya masing-masing. Seperti Gua Peteng, Gua Argajumut, Goa Pawon dan beberapa tempat lainnya.

Bagi yang ingin mengisi liburan sembari menambah wawasan sejarah, Goa Sunyaragi bisa menjadi salah satu pilihan menarik untuk dikunjungi. Di objek wisata ini, pengunjung bisa menggunakan jasa pemandu yang bisa memberikan penjelasan tentang cerita dan sejarah dari setiap bangunan yang ada di Gua Sunyaragi.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads