Suara musik khas Sunda begitu nyaring terdengar di Lapangan Bintang, Kelurahan Pasirkareumbi, Kecamatan/Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (29/5/2023) sore. Selain musik, ratusan warga terlihat memadati lapangan tersebut.
Hal itu rupanya merupakan salah satu rangkaian puncak perayaan HUT ke-75 Kabupaten Subang. Di sini dihadirkan ratusan pelajar yang menampilkan kesenian khas Subang yakni Sisingaan.
Dengan terampil, terlihat para pelajar ini memainkan kesenian Sisingaan yang masing-masing dilakukan oleh empat orang itu. Sambil menari mengikuti iringan musik khas Sisingaan, pelajar SD hingga SMP di Subang ini sangat kompak menggotong Sisingaan yang didesain lebih kecil dari biasanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pelajar laki-laki, terlihat juga pelajar wanita yang disulap menjadi penari juga turut memeriahkan penampilan sebanyak 150 Sisingaan.
Salah satu pelajar kelas enam SD, Aria, mengaku sudah berlatih selama satu minggu bersama teman-temannya untuk menampilkan terbaik dalam kegiatan tersebut.
"Sudah latihan satu minggu, senang (bisa ikut tampilkan sisingaan) sama rame, nggak susah tapi waktu pertama kali memang susah tapi kalau kebiasaan gampang," ujar Aria kepada detikJabar.
Selain pelajar, kegiatan ini juga diikuti ratusan peserta dengan kategori dewasa. Dalam kesempatan itu, Bupati Subang Ruhimat turut menyaksikan langsung kemeriahan dari acara puncak perayaan HUT ke-75 Subang.
Ruhimat mengatakan, filosofi dalamSisingaan yaitu dapat menilai kekompakan bagi para pelaku kesenian dari Sisingaan itu sendiri. Maka dari itu, dia menilai bahwa tema dalam perayaan HUT ke-75 Subang ini juga sudah sesuai, yaitu terkait dengan kebudayaan.
"Sudah dibuktikan dengan logo, lambang, dan salah satu seni yaitu Sisingaan. Kalau tidak kompak kalaupun itu berempat itu tentunya akan terjadi sesuatu masalah. Sehingga saya berharap agar masyarakat Subang untuk bisa mencintai kesenian yang ada di Subang dan mengingatkan pada momentum perayaan HUT ke-75 Kabupaten Subang ini," ungkap Ruhimat.
Sementara itu, pihak Pemerintah Kabupaten Subang menjelaskan jika gelaran kolosal sisingaan diikuti 150 kelompok Sisingaan pelajar dan 120 kelompok kesenian Sisingaan dewasa. Itu menjadi rekor terbanyak sepanjang sejarah selama perayaan HUT Kabupaten Subang.
Sisingaan Akan Masuk Kurikulum SD dan SMP di Subang
Penampilan kesenian terbanyak ini menjadi tonggak awal. Rencananya, Sisingaan akan masuk dalam kurikulum muatan lokan di seluruh tingkat SD dan SMP di Kabupaten Subang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Subang, Tatang Komara menyampaikan, kurikulum Sisingaan sebelumnya sudah ditandatangani Bupati Subang pada tahun 2021. Sehingga Sisingaan akan menjadi kurikulum wajib di tingkat SD dan SMP.
"Saya akan menyampaikan bahwa ini setelah diresmikan dan ditanda tangani Bupati tahun 2021, bahwa kesenian sisingaan merupakan salah satu kurikulum wajib yang ada di sekolah-sekolah baik SD dan SMP," kata Tatang di lokasi yang sama.
Tatang menyampaikan, Sisingaan sudah terbukti merupakan kesenian khas Kabupaten Subang. Maka dari itu, menambahkan kurikulum sisingaan merupakan cara tepat untuk bisa terus menumbuhkan kecintaan daerah sejak belia.
"Seluruh kabupaten dan provinsi yang ada di Indonesia ini mengakui bahwa kesenian Sisingaan berasal dari Subang. Oleh karenanya pelestarian Sisingaan sebagai landasan pelajaran itu merupakan keniscayaan dilaksanakan di Kabupaten Subang," ucapnya.
Tatang mengatakan kurikulum kesenian Sisingaan di SD dan SMP ini rencananya akan akan berlangsung pada tahun ajaran 2023-2024.
"Semua tingkat SD dan SMP dari kelas 1-6 SD dan kelas 7-9 SMP, di tahun ajaran 2023-2024 resmi akan dimulai. Pelajarannya tentu banyak dari kegotong royongan, kekompakan dan memang ada nilai-nilai yang digali saat kompetisi. Tentu teori dan praktek," kata Tatang.
(mso/orb)