Setiap daerah di Jawa Barat memiliki kata, logat dan frasa yang hanya ada di wilayah setempat. Kata tersebut hanya dapat dimengerti dan dipahami warga setempat.
Seperti kata cuang dan kodol yang hanya digunakan dan dimengerti warga Kabupaten Ciamis. Ketika orang Ciamis melontarkan kata itu kepada warga luar daerah, awalnya mereka akan bingung menjawab, sebelum bertanya maksud dan artinya.
Pegiat Budaya yang juga Kepala Dinas Pariwisata Ciamis Budi Kurnia menjelaskan bahasa merupakan salah satu simbol kelompok. Dari semua peradaban yang ada, bahasa merupakan hal yang paling cepat perkembangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah yang bisa dikatakan unik. Setiap daerah memiliki ciri atau kekhasan tersendiri. Bahkan bahasa itu hanya akan dimengerti dan digunakan di daerah itu, tidak menyebar ke wilayah lainnya.
Contohnya seperti cuang yang digunakan sebagai kata ajakan yang hanya dipakai oleh orang Ciamis. Contohnya, 'cuang kamana ayena? (mau kemana sekarang?), atau 'cuang jalan-jalan we' (ayo jalan-jalan saja).
"Kata cuang itu kata lain dari arek, hayu, ajakan. Yang mengungkapkan ajakan. Kata cuang ini hanya digunakan di Ciamis saja dan tidak menyebar ke daerah lain," ucap Budi, Kamis (1/6/2023).
Kata lainnya adalah kodol yang artinya tidak tajam atau tumpul. Penggunaan kata ini untuk benda tajam seperti pisau, golok dan sejenisnya.
Namun juga bisa sebagai candaan atau olok-olok kepada seorang pria yang sudah menikah tapi belum dikarunia anak. Meski begitu, sebaiknya detikers tidak menggunakannya untuk hal itu. Mengingat kondisi tersebut sensitif bagi sebagian orang.
"Kata kodol juga hanya digunakan di Ciamis yang artinya tidak tajam seperti untuk pisau atau golok, atau arti dalam bahasa Sunda teu seukeut. Kalau di daerah lain biasanya menggunakan kata mintul. Atau bercanda sama teman sesama pria karena belum punya anak, yang artinya sama-sama tidak tajam (alat vital tidak tajam/tidak ampuh)," jelasnya.
Menurut Budi, keanekaragaman istilah atau kata di setiap daerah merupakan hal yang biasa. Di era modern saat ini pun banyak bahasa atau istilah yang hanya dimengerti oleh kelompok tertentu saja.
"Sekarang bahasa atau anak-anak milenial sudah berkembang. Kadang orang tua jaman sekarang tidak akan mengerti dengan istilah atau bahasa mereka. Artinya bahasa merupakan bagian peradaban yang paling cepat berkembang," pungkasnya.
(yum/orb)