Kota Cirebon, Jawa Barat merupakan daerah yang banyak menyimpan benda-benda bersejarah. Salah satunya adalah Pedati Gede Pekalangan yang telah berusia ratusan sekaligus menjadi saksi sejarah dari penyebaran agama Islam di wilayah Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa.
Pedati Gede Pekalangan merupakan sebuah kendaraan pengangkut barang yang dahulunya digunakan dan dibawa oleh Pangeran Cakrabuana saat melakukan syiar Islam atau berdakwah di wilayah Pantura.
Saat ini kendaraan yang dibuat oleh putra Prabu Siliwangi itu tersimpan di sebuah ruang khusus di Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Pedati itu dijaga dan dirawat oleh seorang juru kunci atau kuncen bernama Taryi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berbincang dengan detikJabar, perempuan berusia 72 tahun itu pun menceritakan sejarah dari Pedati Gede Pekalangan. Menurutnya, Pedati Gede ini merupakan kendaraan milik Pangeran Cakrabuana yang dibuat pada tahun 1371.
"Pedati Gede ini kepunyaan Pangeran Cakrabuana. Dibuat pada tahun 1371. Dulunya Pedati ini digunakan untuk menyiarkan agama Islam di sepanjang pantai utara pulau Jawa. Dari Jakarta sampai ke Surabaya. Merayap dari dusun ke dusun," kata Taryi, Rabu (16/11/2022).
Selain itu, Taryi menuturkan jika dahulunya Pedati Gede Pekalangan juga digunakan sebagai kendaraan pengangkut bahan material untuk pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Keraton Kasepuhan.
Sama seperti namanya, Pedati Gede ini memiliki ukuran yang cukup besar. Dahulunya, kata Taryi, pedati ini bahkan memiliki panjang hingga kurang lebih 15 meter dan memiliki roda sebanyak 12 buah atau 6 pasang. Ukuran rodanya pun cukup besar, yakni berdiameter sekitar 2 meter.
![]() |
Hanya saja, kata dia, pada tahun 1930 wilayah kelurahan Pekalangan sempat mengalami kebakaran hingga menyebabkan beberapa bagian Pedati Gede ikut terbakar. Kini, roda yang masih terpasang ada 8 buah atau 4 pasang, sementara beberapa sisanya, kini tersimpan persis di samping Pedati Gede dengan ditutupi kain putih.
"Sebenarnya rodanya itu ada 12. Tapi dulu pemukiman di sini sempat kebakaran, terus empat roda (Pedati Gede) ikut kebakar. Saat ini empat roda itu masih disimpan dan ditutupi kain putih," kata Taryi.
Taryi mengatakan, Pedati Gede Pekalangan dibuat dari bahan kayu jati. Dan sebagai tenaga penggeraknya, pedati ini dahulunya ditarik oleh seekor kebo bule.
Saat ini, Pedati Gede Pekalangan telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.58/PW.007/MKP/2010 dan Keputusan Walikota Cirebon Nomor 19 Tahun 2001. Hal itu seperti yang tertera pada papan informasi yang ada di bagian luar ruangan tempat disimpannya Pedati Gede Pekalangan.
Berdasarkan papan informasi itu, juga disebutkan jika pakar kereta dari Belanda, yakni Herman de Vos pernah melakukan konservasi terhadap Pedati Gede ini pada tahun 1993. Kemudian dilanjutkan oleh Pemerintah Kota Cirebon pada tahun 2002.
Jika ingin melihat Pedati Gede Pekalangan ini, Anda bisa datang langsung ke lokasinya di Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon. Jika dari Stasiun Prujakan Cirebon, lokasi Pedati Gede ini bisa ditempuh hanya dalam waktu kurang lebih 5 menit.
Setibanya di Kelurahan Pekalangan, bagi yang belum pernah ke tempat ini, sebaiknya Anda bertanya kepada warga sekitar. Sebab, lokasi tempat disimpannya Pedati Gede ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk dan harus memasuki gang yang tidak terlalu besar.
(yum/yum)