Beragam jenis fosil hewan purba banyak ditemukan di sekitaran Waduk Saguling, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Fosil hewan purba tersebut, kini dipamerkan di Museum Geologi, Kota Bandung.
Salah satunya, fosil ular piton yang tersimpan di kaca vitrine tepatnya menyatu dengan ruangan Cekungan Bandung. Fosil ular jenis Reticulatus ini diperkirakan berumur 30-40 ribu tahun.
"Ditemukan di Ciharuman tahun 2.000 an, jenisnya ular piton," kata Penyelidik Bumi Museum Geologi Unggul Prasetyo Wibowo kepada detikJabar belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unggul berujar, dari hasil penemuan tulang rusuk ular tersebut hanya ditemukan sebagian dan rahangnya masih ada. "Lokasi penemuan sekarang sudah jadi perumahan, ditemukan di tanah kosong oleh Profesor Fachroel Azis," ujarnya.
![]() |
Selain itu, ada fosil dari hewan jenis sapi-sapian, atau hewan semacam sapi, kerbau bahkan banteng. Notabene untuk fosil ini, ditemukannya bagian kaki atau yang memiliki tulang kuat.
"Ada juga ikan mas ditemukan tahun 1996 ya, di sekitaran Saguling, di wilayah Cililin ditemukannya di lapisan batuan," ucapnya.
Laut di Bandung Barat
Sebelum menjadi daratan seperti saat ini, kawasan Bandung Barat merupakan kawasan laut dangkal. Banyak fosil-fosil binatang air yang ditemukan di kawasan ini. Seperti di kawasan Padalarang, pernah ditemukan fosil kerang raksasa atau memiliki nama ilmiah Tridacna gigas yang kini sudah menjadi koleksi fosil di Museum Geologi.
"Ini bukan yang ada mutiaranya ya," ujar Unggul sambil menunjuk ke fosil karang tersebut.
"Dulu sejarahnya awalnya laut, 30 juta tahun lalu masih laut dangkal dan terbentuk terumbu karang yang cukup besar, Padalarang dulu sejarahnya seperti itu," tambahnya.
Menurutnya, terumbu karang tersebut kini berubah menjadi batuan seperti yang ada di Goa Pawon. "Karang-karangnya jadi gunung-gunung batu, seperti Goa Pawon, Stone Garden itu awalnya laut ya," ujarnya.
Menurutnya, jika dilakukan lagi penelitian diperkirakan fosil-fosil serupa bisa ditemukan. Lain dengan kerang, untuk fosil jenis ikan menurut Unggul biasanya hanya ditemukan cetakannya saja.
"Ikan biasanya cetakan-cetakan tulang, atau bagian gigi dan sirip bisa. Ikan itu tulangnya rawan, nempel ke batu dan hancur, ada bekasnya," katanya.
(wip/yum)