Pisau Rajang yang Haluskan Tembakau Sumedang

Nur Azis - detikJabar
Selasa, 12 Jul 2022 08:30 WIB
Pisau rajang yang dipakai untuk memotong tembakau. (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang dikenal sebagai sentra tembakau di Jawa Barat. Salah satu keisimewaan dari produk tembakaunya adalah tingkat kehalusannya.

Namun siapa sangka, tingkat kehalusan tersebut hanya dicapai dengan mengandalkan sebilah pisau khusus. Warga menamainya pisau rajang.

Menurut para petani, pisau tersebut dibuat pandai besi dari Kabupaten Sumedang. Pisau tersebut berbahan besi baja dengan panjang bilah sekitar 30 sentimeter dan lebar sekitar 9 sentimer, belum termasuk gagang pisaunya.

Pisau tersebut memiliki bobot cukup berat dengan ukuran cukup besar untuk seukuran pisau. Ketajamannya sendiri setara dengan silet yang menjadikannya memiliki keunikan tersendiri.

Seperti halnya silet yang hanya cocok digunakan untuk memangkas bulu-bulu lembut, demikian pula dengan pisau rajang yang hanya cocok digunakan untuk memotong daun tembakau serta daun-daun sejenis lainnya.

Mulyana (52), salah seorang pengolah tembakau Sukasari mengatakan, keunikan dari olahan tembakau Sukasari adalah rajangan tembakaunya yang sangat halus dan tipis hingga menghasilkan lembaran serabut tembakau yang biasa digunakan untuk bahan tembakau mole.

"Dalam proses pengolahan daun tembakau itu hanya mengandalkan alat tradisional saja tidak menggunakan campur tangan mesin," ungkapnya kepada detikJabar.

Mulyana mengatakan, pengolahan tembakau Sukasari dikerjakan secara tradisional. Salah satu alat paling penting dalam proses ini adalah pisau rajang.

"Pernah warga ada yang mencoba menggunakan mesin, namun tingkat kelembutan tembakaunya tidak tercapai, kelembutannya itu selama ini hanya bisa dicapai dengan sebilah pisau rajang ini," terangnya.

Mulyana mengatakan, pisau rajang tembakau ini dibuat khusus oleh pandai besi asli Sumedang secara tradisional. Tingkat ketajaman pisau ini harus setara dengan tingkat ketajaman silet.

"Ketajaman pisau ini harus menyerupai silet, itu mengapa pada mata bilahnya agak sedikit lentur menyerupai silet, itu tidak lain agar irisan tembakau presisi dan halus," paparnya.

Mengingat proses pengolahan tembakau seluruhnya dikerjakan secara manual, maka orang yang dipercaya memegang pisau rajang pun tidak sembarangan. Orang tersebut biasanya yang sudah berpengalaman.

"Bagaimana irisan tembakau itu bisa presisi dan sangat halus irisannya, tentunya butuh pengalaman. Kalau yang belum pengalaman, irisan tembakaunya tidak akan presisi atau sama ukuran," ujarnya.

Tradisi Turun-temurun

Desa Sukasari sendiri dikenal sebagai petani dan pengolah tembakau sudah dari sejak dulu. Tradisi tersebut digeluti warga secara turun temurun.

"Kalau bapak saya dulu nanam tembakaunya di daerah Sidaraja, Paseh Sumedang, dari sana saya awal mula mengenal tembakau hingga sekarang menjadi salah satu petani tembakau di Desa Sukasari," ujarnya.




(ors/ors)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork