Kampung Banceuy di Kabupaten Subang, salah satu kampung adat yang ada di Jawa Barat. Kampung ini masih tetap mempertahankan warisan tradisi dari para leluhurnya.
Kampung adat Banceuy berada di Desa Sanca, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Akses untuk menuju kampung tersebut terbilang sudah cukup baik. Karena jalan sudah beraspal dan bisa dilalui kendaraan roda empat.
Salah seorang tokoh maupun tetua dari Kampung Adat Banceuy Rohana Odang menceritakan pada tahun 1800-an, ada tujuh tokoh atau tetua yang tinggal di Kampung tersebut. Namun, nama Kampung itu awalnya bukan nama Kampung Banceuy melainkan Kampung Negla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1800-an, kampung itu terkena bencana puting beliung hingga merusak bangunan yang ada. Setelah bencana otu, para tokoh melakukan 'Ngabanceuy' atau musyawarah.
"Awalnya nama Kampung Banceuy adalah Kampung Neunggang jeung Lega (Negla) yang terdapat 7 keluarga yaitu, Eyang Ito, Aki Leutik, Eyang Malim, Aki Alman, Eyang Ono, Aki Uti dan Aki Arsiam. Sekitar tahun 1800 di Kampung Negla terjadi bencana angin puting beliung yang merusak perkebunan dan peternakan," kata Kang Odang sapaan akrabnya kepada detikJabar belum lama ini.
Setelah melakukan musyawarah tersebut, Odang melanjutkan, bahwa ketujuh tokoh di Kampung tersebut sepakat untuk mengganti nama yang semula Kampung Negla menjadi Kampung Banceuy.
"Sehingga ketujuh tokoh Kampung Negla tersebut langsung Ngabanceuy (Bermusyawarah) dan terjadi kesepakatan nama Kampung Negla diganti dengan nama Kampung Banceuy," ucapnya.
Tujuan digantinya nama kampung itu aga warga Kampung Banceuy diberkati dan bisa menjalankan kehidupan yang baik. Bahkan, dalam pergantian nama kampung tersebut selalu diperingati setiap akhir tahunnya hingga saat ini dengan tradisi Ruwatan Bumi.
"Dengan pergantian nama Kampung tersebut diharapkan penduduk akan hidup lebih baik dan diberkati seperti kata Banceuy. Banceuy berarti musyawarah diperingati setiap akhir tahun dan dikenal dengan istilah 'Ruwatan Bumi' atau lebih sering disebut 'Ngaruwat Bumi'," ucapnya.
Hingga saat ini, masyarakat yang tercatat di Kampung Banceuy sendiri terdapat 320 KK dengan tinggal di rumah modern maupun rumah panggung.
(mso/mso)