Cirebon adalah sebuah daerah yang terletak di bagian timur Provinsi Jawa Barat. Cirebon dikenal sebagai daerah yang memiliki sederet bentuk kesenian tradisional. Di bidang seni tari misalnya, daerah berjuluk 'Kota Udang' ini juga memiliki kesenian, salah satunya adalah tarian Sintren.
Bagi sebagian orang, tarian Sintren adalah suatu bentuk kesenian yang mengandung unsur mistis. Dalam pementasannya, tarian sintren biasanya dibawakan oleh seorang wanita yang didampingi oleh satu orang dalang.
Sebelum memulai gerakan tarian yang diiringi oleh alunan musik tradisional, biasanya seorang penari sintren akan lebih dulu diikat dengan menggunakan tali dan dimasukkan ke dalam sebuah kurungan yang ditutup kain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa saat kemudian, sang penari pun akan keluar dengan kondisi tubuh yang sudah terlepas dari ikatan. Saat keluar dari kurungan, penampilan sang penari juga telah berubah. Ia keluar dengan mengenakan pakaian khusus dan berkacamata hitam.
Menurut Kepala Unit Cagar Budaya Keraton Kacirebonan, Elang Iyan Ariffudin, setiap gerakan maupun peralatan yang terdapat di dalam kesenian tari Sintren ini memiliki makna dan pesan tersendiri bagi kehidupan masyarakat. Termasuk pada era penjajahan.
Seperti misalnya ketika penari Sintren yang diikat tali dan dimasukkan ke dalam sebuah kurungan, hal itu menggambarkan kondisi di mana bangsa Indonesia yang tertekan dan terbelenggu pada saat masa penjajahan.
"Jadi kurungan itu bisa kita istilahkan seperti jeruji besi. Dan ikatan tali itu menggambarkan bangsa Indonesia yang tertekan," kata Elang Iyan saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (16/6/2022).
Kemudian, saat penari Sintren keluar dari kurungan dalam kondisi sudah terlepas dari ikatan, hal itu menggambarkan bangsa Indonesia yang ingin terbebas dan merdeka dari tangan penjajah.
"Jadi setelah penari Sintren itu keluar dari kurungan dengan kondisi yang sudah terlepas dari ikatan tali, itu menggambarkan bangsa Indonesia yang ingin bebas dan bisa bergerak leluasa," kata dia.
(yum/yum)