Sejarah dan Cerita Mistis di Balik Gedung Negara Cirebon

Sejarah dan Cerita Mistis di Balik Gedung Negara Cirebon

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Minggu, 13 Okt 2024 10:00 WIB
Gedung Negara Cirebon
Gedung Negara Cirebon. (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Cirebon -

Salah satu bangunan bersejarah peninggalan era Hindia Belanda di Cirebon adalah Gedung Negara, yang terletak di Kesenden, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Bangunan yang didominasi warna putih ini telah berdiri selama ratusan tahun dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Cirebon.

Menurut pegiat sejarah Cirebon, Putra Lingga Pamungkas, Gedung Negara dibangun sekitar tahun 1860-an. Dahulu, gedung ini digunakan sebagai rumah dinas dan kantor keresidenan Cirebon. Lingga menjelaskan keresidenan merupakan bentuk pemerintahan pada masa Hindia Belanda yang setingkat dengan provinsi. Keresidenan Cirebon mencakup wilayah Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kuningan, Majalengka, Ciamis, dan Indramayu.

"Residen itu setingkat provinsi, gemeente setingkat kotapraja, bupati di kabupaten, district setingkat kecamatan, kewedanan setingkat desa, serta Gubernur Jendral yang menjadi setingkat presiden sebagai perwakilan atau penyambung lidah dari ratu Belanda," tutur Lingga, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan Gedung Negara tidak terlepas dari hancurnya benteng Fort De Beschermingh, sebuah benteng yang dibangun oleh VOC pada sekitar tahun 1680 di Kebumen, dekat pesisir Cirebon. Saat masih berfungsi, benteng ini juga digunakan sebagai kantor oleh keresidenan Cirebon. Namun, sekitar tahun 1840-an, terjadi ledakan bubuk mesiu di dalam benteng yang disebabkan oleh kelalaian seorang pegawai, yang mengakibatkan benteng tersebut hancur total.

Setelah Indonesia merdeka, Gedung Negara beberapa kali mengalami pergantian kepemilikan. Berdasarkan catatan detikJabar, gedung ini pernah dikelola oleh pemerintah provinsi hingga Badan Koordinasi Daerah. Namun, hingga kini, status kepemilikan Gedung Negara masih berada di tangan pemerintah.

ADVERTISEMENT

Walaupun pengunjung tidak diperbolehkan masuk ke dalam Gedung Negara, terdapat taman di samping gedung yang memiliki kandang rusa dan burung merak. Pengunjung bisa menghabiskan waktu dengan melihat dan memberi makan rusa, menjadikan tempat ini tujuan alternatif untuk berlibur di Cirebon.

Cerita Mistis di Gedung Negara

Gedung Negara CirebonGedung Negara Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Sebagai bangunan tua, Gedung Negara memiliki beberapa cerita mistis. Salah satunya paparkan oleh penjaga Gedung Negara, Mulyono. Ia mengatakan memang ada beberapa orang yang pernah mengalami kejadian mistis di Gedung Negara.

"Memang ada saja beberapa tamu yang menginap di sini, terus pada minta pindah. Katanya, ada yang gangguin, kayak mendengar suara-suara seperti anak kecil, atau suara perempuan noni Belanda," tutur Mulyono.

Meski sering mendengar cerita mistis, Mulyono mengaku tidak terlalu memperdulikannya. "Kalau bagi saya yang sudah lama bekerja di sini, hal seperti itu biasa saja," katanya santai.

Gedung Negara memiliki beberapa ruangan, termasuk aula yang dipenuhi perabotan antik berusia ratusan tahun. "Untuk kamarnya ada sekitar lima kamar, ada juga ruang tamu, ruang rapat, ruang tengah sama ruang keluarga," pungkas Mulyono.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads