Banyak ragam tradisi menyambut bulan suci Ramadan yang rutin digelar oleh masyarakat salah satunya yakni tradisi Papajar oleh warga di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Seperti pada Sabtu (2/4/2022) atau sehari menjelang puasa di bulan Ramadan, puluhan warga Kampung Cipadang menggelar Papajar yang diawal dengan serangkaian ritual, di antaranya Nakol Kohkol, Ngajayak Dahareun, Dicumplang Adus Kuramas, Tawasul, kemudian dipungmas dengan ritual Dahar Papajar.
Menurut salah satu sesepuh kampung, Abah Wasana, Papajar bisa dimaknai menyongsong fajar atau menyambut kehidupan penuh cahaya yang konteksnya merujuk pada bulan Ramadan sebagai bulan penuh berkah dan ampunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Papajar ini jadi tradisi yang sudah cukup lama digelar di sini. Cuma sempat terhenti 2 tahun karena pandemi COVID-19, dan ini pertama kali digelar lagi," ungkap Abah Wasana kepada wartawan.
Serangkaian ritual mengawali tradisi Papajar juga sarat akan makna. Misalnya Nakol Kohkol atau dalam bahasa Indonesia berarti memukul kentongan. Nakol Kohkol dimaknai sebagai tanda tradisi Papajar dimulai.
Warga yang mendengar suara kentongan itu kemudian melanjutkan rangkaian ritual dengan Ngajayak Dahareun. Ngajayak Dahareun artinya membawa makanan, ditandai dengan iring-iringan warga mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa berbondong-bondong menuju sebuah tanah lapang sambil membawa aneka jenis makanan.
"Nantinya makanan itu akan dikumpulkan. Misalnya beras akan diolah menjadi nasi liwet, kemudian bahan makanan lainnya diracik menjadi lauk pauk. Semuanya dimasak di tempat oleh warga secara gotong royong," ujar Abah Wasana.
![]() |
Sambil menunggu olahan makanan selesai dimasak, ritual berlanjut pada prosesi Dicumplang Adus Kuramas atau mandi besar. Ritual ini diikuti oleh anak-anak yang sebelumnya ikut iring-iringan membawa bahan makanan untuk Papajar.
"Jadi cuma anak-anak saja yang ikut Dicumplang Adus Kuramas. Diawali dengan cuci muka air doa bunga tujuh rupa dan mandi di bawah pancuran," ujar Abah Wasana.
Ritual terakhir yakni tawasul dan makan bersama atau Dahar Papajar. Warga bersama-sama memanjatkan doa tawasul saling membebaskan diri kesalahan dan ditutup makan bersama.
"Tawasul berarti memanjatkan doa dan puji syukur pada Tuhan karena sudah memberikan rezeki. Kemudian memohon doa agar dilancarkan selama menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Semua menikmati makanan bersama," kata Abah Wasana.
(yum/tey)