Curhat Ade Perajin Kolang-kaling di Ciamis yang Kesulitan Bahan Baku

Curhat Ade Perajin Kolang-kaling di Ciamis yang Kesulitan Bahan Baku

Dadang Hermansyah - detikJabar
Sabtu, 08 Mar 2025 11:00 WIB
Ade Suryaman perajin kolang-kaling di Ciamis sedang mengolah buah aren menjadi kolang-kaling.
Ade Suryaman perajin kolang-kaling di Ciamis sedang mengolah buah aren menjadi kolang-kaling. Foto: Dadang Hermansyah
Ciamis -

Ade Suryaman (53) warga Lingkungan Ciluncat, Kelurahan Linggasari, Kabupaten Ciamis, sudah puluhan tahun menjadi perajin kolang-kaling. Namun baru kali ini mengaku khawatir dengan keberlangsungan usahanya, karena mulai kesulitan mengumpulkan bahan baku buah aren.

Pada Bulan Ramadan tahun 2025, Ade tetap dapat merasakan berkahnya. Ade mendapat banyak pesanan dengan harga kolang-kaling yang cukup bagus Rp8 ribu sampai Rp9 ribu per kilogram. Tapi sayangnya Ade mengaku tak dapat memenuhi semua pesanan yang datang. Pria yang sudah berbisnis kolang-kaling sejak 2004 ini mengaku kini produksi berkurang gegara sulitnya bahan baku buah aren.

"Tahun sekarang rata-rata mampu produksi 25 kilogram per hari. Tahun lalu produksi kolang-kaling 50 kilogram sehari bahkan bisa lebih, karena dulu bahan baku masih banyak," ujar Ade Suryaman saat ditemui sedang memproduksi kolang-kaling, Jumat (7/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ade menjelaskan, dalam sebulan ramadan bisa menghabiskan 22 pohon aren dengan rata-rata produksi minimal 50 kilogram sehari. Ade mengaku kini hanya punya stok 4 pohon aren, ia memperkirakan dapat bertahan sampai 15 Ramadan saja.

"Punya empat pohon lagi, paling cukup sampai tanggal 15. Paling nyari ke daerah lain seperti ke Panawangan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Ade, penyebab sulitnya bahan baku buah untuk kolang-kaling karena banyak pohon aren yang sudah ditebang karena tak lagi produktif. Sementara budi daya atau penanaman pohon aren cukup sulit dan membutuhkan waktu yang lama.

"Setiap tahun kan terus berkurang, sedangkan budi dayanya sulit. Kalau pohon aren membutuhkan hewan careuh (musang) untuk tumbuh," ucapnya.

Ade memang spesialis mengolah hasil dari pohon aren. Selain mengolah kolang-kaling, Ade juga merupakan penyadap nira dan pembuat gula aren. Hal itu merupakan sumber kehidupannya sehari-hari.

Dari usahanya itu, Ade pun mampu memberdayakan sejumlah ibu-ibu di lingkungannya untuk membantunya mengupas kulit kolang-kaling. Ia pun berharap ke depan pohon aren di Ciamis tumbuh subur dan banyak. Pohon Aren, menurut Ade memiliki banyak manfaat. Selain untuk kolang-kaling dan gula, pohon aren juga sangat baik sebagai penyimpan cadangan air.




(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads