Bio Farma Jalin Kerjasama dengan Arab Saudi untuk Distribusi Vaksin

Bio Farma Jalin Kerjasama dengan Arab Saudi untuk Distribusi Vaksin

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 25 Feb 2025 14:19 WIB
Penandatanganan kerjasama Bio Farma dan Arab Bio untuk distribusi vaksin ke Timur Tengah.
Penandatanganan kerjasama Bio Farma dan Arab Bio untuk distribusi vaksin ke Timur Tengah (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Bandung -

Bio Farma resmi menandatangani kerjasama dengan Arab Bio, salah satu perusahaan vaksin milik Pemerintah Arab Saudi. Dalam kerjasama tersebut, Bio Farma akan memperluas pasar distribusi vaksinnya hingga ke wilayah Timur Tengah.

Dirjen Farmasi dan Alkes Kementerian Kesehatan Lucia Rizka mengatakan, Bio Farma selama ini sudah menjadi perusahaan yang mensuplai 150 negara untuk vaksin polio. Kerjasama dengan Arab Bio diharapkan bisa memperluas distribusi vaksin dari Indonesia ke negara-negara lainnya.

"Jadi nanti kita akan lebih memperluas jangkauan distribusi vaksin dengan membuat hak production di Saudi Arabia, dan melakukan distribusi vaksin untuk negara-negara sekitarnya," katanya usai penandatanganan kerjasama di kantor Bio Farma, Selasa (25/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain soal distribusi vaksin, kerjasama ini juga mendorong upaya antara Indonesia dengan Arab Saudi untuk pemberantasan penyakit polio atau polio eraducation di seluruh dunia. Lucia menargetkan, vaksin untuk polio nantinya bisa diproduksi langsung oleh Bio Farma.

"Oleh karena itu kita mengharapkan Bio Farma meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produksi dari vaksin polio tersebut," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya menyatakan, kerjasama Bio Farma dan Arab Bio sudah berlangsung selama 10 tahun. Bio Farma pun sudah mensuplai sejumlah produk vaksin seperti difteri tetanus (DT) hingga difteri, tetanus, dan pertusis (DTP).

"Dengan MoU sekarang kita berharap akan memperluas kerjasama tersebut. Salah satunya adalah ingin menjadikan produk Bio Farma itu di kolaborasi kan dengan Arab Bio untuk ditingkat hak untuk pasar di Timur Tengah," katanya.

"Mudah-mudahan, produk kita bisa digunakan lebih global lagi. Memang polio sudah ada lebih 150 negara yang kita ekspor melalui UNICEF dan WHO, sekarang kita akan melakukan kerjasama yang lebih luas lagi, bukan hanya polio," tuturnya.




(ral/mso)


Hide Ads