Petualangan Aji Mencari LPG 3 Kg yang Kini Sulit Didapat

Kabupaten Purwakarta

Petualangan Aji Mencari LPG 3 Kg yang Kini Sulit Didapat

Whisnu Pradana, Dian Firmansyah - detikJabar
Senin, 03 Feb 2025 15:17 WIB
Warga Purwakarta mencari gas 3 kg
Warga Purwakarta mencari gas 3 kg (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar).
Purwakarta -

Pemerintah mulai memberlakukan pembatasan penjualan LPG bersubsidi ukuran 3 kg. Gas itu kini tidak diperbolehkan diperjualbelikan di warung-warung melainkan harus di agen atau pangkalan resmi yang sudah ditunjuk oleh Pertamina.

Alhasil, warga Purwakarta mulai kelimpungan mencari gas tersebut. Mereka harus keliling-keliling ke setiap agen atau pangkalan meski hasilnya nihil atau kehabisan.

"Udah ke sepuluh tempat nggak ada, warung nggak ada, dua pangkalan nggak ada, ini pangkalan ke tiga nggak ada juga," ujar Aji yang merupakan pedagang pecel lele, Senin (03/02/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aji mengaku, sejak pagi belum mendapatkan gas LPG ukuran 3 kg. Gas itu akan ia gunakan untuk memasak di lapak jualannya. Namun, ia akan terus berusaha mencari gas karena sudah terlanjur membeli bahan makanan untuk jualan.

"Dari tadi jam 6 pak sampai siang belum dapat. Ini pulang dari pasar nyari karena udah tanggung beli bahan, kalo nggak bisa nggak jualan, saya jualan pecel lele," katanya.

ADVERTISEMENT

Hal senada diungkap oleh Adi, warga Munjul Purwakarta. Ia mengaku, sudah mencari ke tiga warung, namun sudah tidak ada. Sementara di pangkalan, ia tidak kebagian karena kehabisan.

"Nggak ada pak kosong (pangkalan) di warung juga udah tiga warung kosong," ucap Adi sambil kembali berjalan menenteng tabung gas yang kosong.

Sementara menurut Aceng Suryana, pemilik pangkalan di Tegalmunjul, Purwakarta menyatakan, ketersediaan gas sebenarnya normal. Namun, karena banyak warga yang mencari sehingga stok cepat habis dan kosong.

"Ini dikirim seminggu tiga kali, sekali turun 100, bayangin berapa RW wajar kalo kehabisan, sekarang menunggu pasokan datang," ungkap Aceng.

Keluh Kesah Warga

Ami Jubaedah, sabar menanti giliran membeli gas berisi 3 kilogram yang diperuntukkan pemerintah untuk masyarakat miskin di pangkalan gas dekat rumahnya.

Warga RW 02, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi itu bercerita ia sudah antre sejak Senin (3/2/2025) pukul 06.00 WIB. Sampai akhirnya truk pengangkut gas 3 kilogram itu datang pada Senin siang.

"Saya antre sejak jam 6 pagi, karena takut enggak kebagian gasnya. Tadi baru dapat gas itu sekitar jam 11.30 WIB," kata Ami saat ditemui di pangkalan gas Jalan Terusan, Senin (3/2/2025).

Ami tak sendiri, ada belasan warga lain yang juga datang menyusul. Semuanya sama, mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas 3 kilogram sejak beberapa hari belakangan.

"Memang sudah 3 hari ini agak susah beli gas, biasanya ada di warung tapi sekarang sudah enggak ada. Makanya bela-belain datang langsung ke pangkalan meskipun berat harus bawa gas sendiri," kata Ami.

Gas itu dipakai wanita 60 tahun tersebut untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Gas melon itu hanya bertahan sekitar 10 hari sampai 2 mingguan tergantung pemakaian.

"Paling awet ya sekitar 2 minggu. Memang kalau beli di pangkalan lebih murah, cuma Rp18 ribu tapi agak jauh. Kalau di warung sekitar Rp22 ribu tapi dekat rumah," ujar Ami.

Lain dengan Ami, Ika Puspitasari juga mengeluhkan sulitnya membeli gas 3 kilogram sejak beberapa hari belakangan. Apalagi ia membutuhkan gas itu untuk jualan gorengan.

"Dari dua hari lalu cari gas susah, di mana-mana kosong. Akhirnya pakai dulu yang gas tabung biru, cuma kan lebih mahal. Katanya tadi mau dikirim, jadi buru-buru ke pangkalan," kata Ika.

Sementara itu, Irvan Harmansyah, pemilik pangkalan gas 3 kilogram di Jalan Terusan Cimahi, mengatakan sejak beberapa hari banyak masyarakat yang datang untuk membeli gas namun pangkalannya belum menerima pasokan.

"Memang lebih banyak yang cari, cuma pasokannya baru datang hari ini. Dari kemarin banyak yang tanya, cuma kalau gasnya enggak ada ya saya mau jual apa," kata Irvan.

Irvan mengatakan dalam sehari ia hanya dijatah 100 tabung gas. Gas itu bakal ludes hanya dalam waktu beberapa menit saja karena banyak yang membutuhkan. Ditambah saat ini ada aturan baru soal pembatasan pembelian.

"Jadi aturan barunya itu eceran enggak boleh beli dari pangkalan, jadi masyarakat langsung beli ke pangkalan. 1 KTP hanya boleh 1 tabung gas. Saya cuma ikut aturan aja," kata Irvan.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads