Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) telah berdiri sebagai salah satu ikon pembangunan nasional. Namun, untuk mengoptimalkan perannya sebagai pusat transportasi udara sekaligus penggerak ekonomi regional, dibutuhkan dukungan politik yang solid.
Sejak diresmikan pada 2018 lalu, bandara di Kertajati, Majalengka ini tak kunjung menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam menggunakan layanan transportasi udara. Bahkan meski telah dioperasikan secara penuh sejak Oktober 2023, Bandara Kertajati belum juga ramai.
Karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, termasuk dukungan politik yang dianggap menjadi kunci agar bandara ini tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga efektif secara fungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Jabar MQ Iswara. Menurut Iswara, dukungan politik diperlukan agar Bandara Kertajati tidak hanya ramai dalam melayani keberangkatan haji dan umrah, namun juga perjalanan domestik lainnya.
"Jadi dibutuhkan keputusannya, dukungan politis pemerintah pusat dalam optimalisasi Bandara Kertajati yang sudah mengeluarkan dana yang begitu besar ini," kata Iswara, Selasa (7/1/2025).
Bandara Kertajati memang telah menjadi lokasi pemberangkatan haji dan umrah, namun menurut Iswara baru sebagian jemaah dari beberapa daerah saja yang berangkat dari Bandara Kertajati.
"Mudah-mudahan dengan mulainya keberangkatan jemaah umrah dan haji Bandara Kertajati bisa optimal dan maskapai beberapa airline juga kita harapkan tidak hanya (melayani penerbangan) domestik, tapi juga yang ke Malaysia atau ke Singapura bisa berangkat dari Bandara Kertajati," harapnya.
Iswara juga menyinggung soal rencana menjadikan Bandara Kertajati sebagai tempat Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pesawat TNI dan Polri. Rencana itu menurutnya sempat diutarakan oleh Joko Widodo, Presiden RI ke-7. Jika rencana itu terealisasi, dia yakin Bandara Kertajati bisa lebih hidup.
"Bahkan relokasi sebagian PT Pindad dan PT DI juga pernah diarahkan ke Aerocity Kertajati, tapi sampai saat ini belum ada kelanjutan," tandasnya
(bba/sud)