Ketahuan Pura-pura Kerja Berujung Belasan Bankir Dipecat

Kabar Internasional

Ketahuan Pura-pura Kerja Berujung Belasan Bankir Dipecat

Fino Yurio Kristo - detikJabar
Sabtu, 29 Jun 2024 23:30 WIB
closeup of keyboard with puple and colorful background, technology and information
Ilustrasi keyboard (Foto: Getty Images/iStockphoto/Yosi Azwan)
Jakarta -

Skandal penipuan kerja terjadi di salah satu bank Amerika Serikat, Wells Fargo. Dari hasil penyelidikan sejumlah bankir diberhentikan atau dipecat karena kasus ini.

Dilansir detikInet yang mengutip Yahoo News, para bankir tersebut melakukan 'simulasi aktivitas keyboard' dan bukannya benar-benar bekerja. Lebih dari selusin karyawan diberhentikan setelah disimpulkan mereka melakukan penipuan dengan menciptakan kesan sedang bekerja, padahal tidak.

"Karyawan diberhentikan setelah peninjauan atas tuduhan yang melibatkan simulasi aktivitas keyboard yang menciptakan kesan bekerja aktif," sebut mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wells Fargo menjunjung tinggi standar tertinggi bagi karyawannya dan tak menoleransi perilaku tidak etis," kata juru bicara perusahaan kepada Fortune.

Tak disebut apakah karyawan yang dipecat tersebut berada di kantor atau bekerja dari rumah. Kebijakan bagi pegawai Wells Fargo adalah ngantor setidaknya tiga hari dalam seminggu.

ADVERTISEMENT

"Jadwal hybrid tersedia di banyak posisi perusahaan kami, memberi Anda fleksibilitas untuk bekerja dari rumah pada hari-hari tertentu dan di kantor pada hari-hari lainnya," tulis mereka.

Kebijakan baru diterapkan oleh perusahaan besar terutama setelah pandemi COVID dengan menerapkan alat canggih untuk memantau karyawan sejak pekerjaan jarak jauh.

Mereka dapat melacak penekanan tombol dan pergerakan mata, mengambil tangkapan layar, dan mencatat situs web mana yang dikunjungi. Namun teknologi juga berevolusi untuk menghindari pengawasan itu.

Saat pandemi corona ketika para karyawan banyak WFH, media sosial ramai dengan tips tentang cara agar terlihat sibuk, padahal santai. Salah satu alat yang kabarnya digunakan adalah "penggerak mouse" atau "jiggler" sehingga mouse tetap terlihat bergerak dan komputer aktif. Akibatnya, individu tersebut akan selalu terlihat online.

Insiden Wells Fargo ini mungkin merupakan kemenangan kecil bagi mayoritas Wall Street yang selama ini berupaya agar staf kembali ke meja kerja mereka lebih sering, di tempat yang dapat dilihat oleh atasan. CEO JPMorgan Jamie Dimon, misalnya, telah mendorong karyawan di bank terbesar Amerika untuk kembali bekerja di kantor.


Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)


Hide Ads