Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki orasi ilmiah dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Dalam acara tersebut, dia menjelaskan berbagai hal mulai dari cita-cita Indonesia Emas pada 2045 hingga Indonesia keluar sebagai negara middle income trap (berpenghasilan menengah).
"Untuk menuju Indonesia Maju 2045 kita butuh entrepreneur baru dan ekonomi baru supaya kita bisa menyediakan lapangan kerja yang berkualitas. Dalam menciptakan ekonomi baru dan berkualitas ini, kita sekarang sedang menyiapkan para entrepreneur muda yang berbasis perguruan tinggi untuk masuk ke agritech, aquatech," kata Teten kepada detikJabar di Kota Sukabumi, Kamis (13/6/2024).
Teten kemudian mencontohkan salah satu bentuk ekonomi baru di Belanda. Di sana, pemerintah bekerjasama dengan universitas untuk menciptakan ekonomi baru berbasis teknologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat model di Belanda bagaimana BRIN di sana bekerja dengan universitas, dengan inkubator di kampus untuk betul-betul hasil riset dan dunia usaha bagaimana hasil-hasil riset di sana itu langsung bisa diaplikasikan oleh industri. Kita akan coba meniru model Belanda nanti," ujarnya.
Salah satu yang bisa dijadikan sebagai pilot project antara Kemenkop UKM, BRIN dan perguruan tinggi adalah budidaya ikan Sidat di pantai selatan Sukabumi. Saat ini, kata dia, ikan sidat tidak diolah padahal memiliki potensi ekonomi yang besar.
"Nanti kita coba, kita mulai, kalau saya pragmatis saja, dari yang punya potensi dari situ kita coba gedekan (besarkan). Mestinya itu menjadi kajian serius di UMMI ini karena punya potensi uang lebih besar. Marketnya sangat besar di Jepang, jadi sudah berhubungan dengan industri di sana karena mereka butuh pasokan," ungkap Teten.
"Ini saya kira bisa kita jadikan piloting, menggarap inkubatornya untuk mencetak pebisnis muda dari UMMI ini untuk masuk ke sektor itu," sambungnya.
Penciptaan ekonomi baru ini tak terlepas dari tujuan Indonesia untuk keluar sebagai negara berpenghasilan menengah. Teten mengungkapkan, UMKM menjadi penyumbang utama ekonomi negara.
"Ya kalau menurut saya justru (ekonomi baru bisa mengeluarkan Indonesia sebagai negara middle income). Kita sudah 30 tahun menjadi negara berpendapatan menengah, kita bisa gagal dari negara berpendapatan tinggi kalau kita tidak segera menyiapkan lapangan kerja yang baru, yang lebih berkualitas," jelasnya.
Baca juga: Ini Jadwal Pasar Kreatif Bandung 2024 |
Dia menambahkan, pada 2024 UMKM sudah menyumbang 4.500 dolar per kapita. Maka di tahun 2045, pihaknya menargetkan 30.000 dolar per kapita.
"Hari ini 97 persen orang bekerja di sektro mikro, warung-warung, tukang bakso, tukang es dan lain sebagainya. Apalagi angka pengangguran tinggi, jadi ini betul-betul harus ada ekonomi baru, saya justru melihatnya dengan entrepreneur baru, kita ingin entrepreneur-nya ini dari anak-anak yang berpendidikan dan bisa growing (berkembang)," tutupnya.