Leg 2 lanjutan Championship Series Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung melawan Bali United digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/5/2024) mendatang.
Persib berpeluang masuk final, pasalnya pada pertandingan leg 1 Maung Bandung berhasil menahan imbang Laskar Tridatu dengan skor 1-1 di Bali United Training Center.
Meski pertandingan Persib Bandung melawan Bali United disambut antusias bobotoh Persib. Rupanya hal tersebut belum berdampak pada penjualan atribut Persib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ramai, sepi," kata penjual atribut Persib bernama Ato (62) yang berjualan di Stadion Sidolig, Kamis (16/5/2024).
Ato berharap, penjualan atribut Persib bisa naik jelang pertandingan Persib Bandung melawan Bali United Sabtu, mendatang. "Mudah-mudahan penjualan naik," ujar Ato.
Ato mengaku, penjualan atribut Persib terus menurun. Menurut Ato, hal itu dirasakan oleh seluruh pedagang yang berjualan di Stadion Sidolig.
"Setiap harinya ada yang terjual dan ada juga yang tidak terjual, bukan saja yang di luar yang di dalam juga sama," ungkap Ato.
Menurut Ato, dia menjual jersey dari Rp 75-90 ribu untuk dewasa, dan Rp 50 ribuan untuk anak-anak. Ato mengaku tak berjualan ke stadion dan setia menunggu pembeli di kiosnya saja.
"Nggak ke stadion, saya jualan di sini sejak Tahun 1980-an, zaman jualan masih ditutup pakai seng saja," ujarnya.
Ato menilai, antusiasme pembeli tak seperti tahun 2014 lalu saat Persib Bandung juara. Banyak faktor yang membuat penjualan atribut Persib berkurang.
"Tahun 2014 lumayan ada (keuntungan), (ada penjual online) iya betul, saya nggak jualan di online. Keuntungan tak tentu, sepi pokoknya," tambahnya.
Hal sama juga dikatakan penjual atribut Persib lainnya bernama Idep (50). Jelang pertandingan semifinal leg 2, Idep sebut penjualan sepi peminat.
"Sepi, kurang peminat, pembeli bajunya. Kalau 2014 alhamdulillah (sebelum-sesudah)," ujar Idep.
Baca juga: Mental Predator ala David da Silva |
Lain dengan Ato, Idep menilai sejak penjualan tiket tak dilakukan di Sidolig, penjualan atribut juga berkurang. "Nggak tahu, mungkin, nggak ada yang beli tiket lagi di sini," ujarnya.
Disinggung terkait keuntungan, Idep nggan menyebutkan karena dia beranggapan akhir-akhir ini penjualan atribut Persib sedang sepi. "Kadang ada, kadang nggak, tergantung rezeki, turun sekali (penjualan)," katanya.
(sud/sud)