Berjualan atau berdagang merupakan bisnis yang menjanjikan dan banyak dilakukan orang-orang di mana pun berada. Dengan banyaknya pedagang di tempat-tempat ramai, kreativitas, inovasi, dan kerja keras menjadi kunci utama kesuksesan dalam berdagang pada masa kini.
Terutama dalam berdagang makanan, lokasi yang ramai seperti di depan sekolah atau perkuliahan menjadi pilihan strategis. Salah satunya dilakukan Wawan (43), seorang penjual Basmut (bakso imut) yang berjualan di depan UIN (Universitas Islam Negeri) Bandung 2, Jalan Cimencrang, Panyileukan, Kota Bandung.
"Saya sebenarnya jualan Basmut (di UIN) tuh baru hari ini, karena sebelumnya jualan bakso ikan. Mau coba-coba aja soalnya jualan bakso ikan tuh semakin ke sini makin kurang dapetnya, jadi siapa tahu kalau ganti Basmut bakal jadi lebih menguntungkan gitu," ucap Wawan, kepada detikJabar, Rabu (8/5/2024).
Perjalanan berdagang Wawan tak sebentar. Awalnya, ia bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik sepatu dari tahun 2000 hingga 2012. Setelah itu, ia mencoba berbagai jenis usaha seperti berjualan rujak, bakso ikan, dan kini berjualan Basmut di depan UIN 2 Bandung selama tiga tahun terakhir.
Sebelum menetap di depan UIN 2 Bandung, Wawan dulunya berjualan keliling di sekitar Jalan Gedebage, Panyileukan, dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api. "Saya mah pokoknya kalau ada tempat yang rame dulu menetap di sana, kaya di Masjid Al-Jabbar, kalau Persib main kadang jualan di GBLA, atau kalau lagi ada acara-acara kaya wisuda di UIN atau di Universitas Muhammadiyah Bandung saya juga jualan di sana," ujar Wawan
Wawan memulai berjualan karena terinspirasi oleh temannya yang dulunya berjualan bakso ikan di UIN 1 Bandung dan memiliki omzet yang bagus. "Karena waktu itu teman saya dapet omzet bagus jualan di UIN 1 bisa sampai Rp 2 jutaan, ya saya juga ini jualan jalannya dari dia, dan saya tertarik mau kaya dia jadi saya ikutin jalannya tapi saya sejauh ini sehari cuma bisa dapet omzet Rp 300 ribu aja," ucap Wawan.
Bagi Wawan, berjualan bukan hanya sekadar untuk mencari uang, tetapi juga untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang kepala keluarga. Wawan memiliki seorang istri dan dua orang anak yang sudah bersekolah. Anak pertamanya akan masuk SMP tahun ini, sementara anak yang lebih kecil masih duduk di bangku sekolah dasar.
Wawan juga mengungkapkan keinginannya untuk sukses di masa depan. "Melihat semua keadaan yang saya alami dan yang saya kewajiban yang saya tanggung, saya berpikir putar otak tiap hari untuk memenuhi kehidupan saya dan keluarga. Maka dari itu, saya siap nyoba jualan apapun, ngelakuin apapun buat bisa hidupin istri dan anak-anak saya," ujar Wawan.
"Kalau dikasih sukses suatu hari nanti saya mau banget, karena saya malu sama kedua adik saya sudah pada sukses, yang satu jadi polisi di Polda, yang satu lagi udah bisa lunasin mobil dari jualan seblak di rumah orang tua, sedangkan saya sampai sekarang masih gapunya apa-apa, uang buat sehari-hari masih minjem sana-sini," cerita Wawan.