Sejumlah petani di Pangandaran harus gigit jari karena padi yang siap panen terserang hama wereng. Akibatnya ribuan hektar sawah mengalami gagal panen.
Seperti yang dirasakan petani di Desa Cibenda, Kecamatan Parigi, Jahidin (45). Dia mengaku, sawahnya turut merasakan gagal panen akibat hama wereng.
"Lahan sawah di wilayah sini (Parigi) banyak padi yang mati terserang hama," ucap Jahidin kepada detikJabar, Selasa (23/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, daun padi yang mati berubah menjadi warna kuning dan terlihat ada bintik-bintik. "Walaupun tidak semua, tapi lahan sawah saya juga mengalami kerugian," kata dia.
Selain itu, Jahidin juga menerima informasi jika beberapa daerah di Pangandaran mengalami serangan hama wereng. "Termasuk yang di Desa Ciliang, Desa Parigi, banyak yang diserang hama wereng," ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan membenarkan kondisi tersebut. Dia menyebutkan bahwa serangan wereng kali ini cukup parah.
"Kita sudah lakukan gerakan pengendalian (gerdal) wereng sudah lama, dengan menyemprotkan obat-obatan dan pestisida," ucapnya.
Namun, pestisida hasil pengadaan tahun lalu sudah habis sejak Desember 2023. Saat ini, pihaknya sedang mengajukan pengadaan pestisida ke Pemprov Jabar.
Menurutnya, satu kawasan yang terkena wereng memang tidak semuanya, tetapi sebagian ada yang aman.
"Kondisi serangan hama wereng ini diklasifikasikan menjadi beberapa kelas, ada yang ringan, sedang, berat, hingga puso. Namun ia mengklaim bahwa di Pangandaran tidak ada yang mengalami kondisi berat atau puso. Ada juga yang ringan sampai sedang," tambahnya.
Pihaknya masih mengumpulkan laporan dari beberapa kecamatan, karena jumlah lahan sawah yang terkena serangan hama wereng kemungkinan lebih luas. Sementara itu, untuk lahan sawah yang masuk kategori ringan, di antaranya Kalipucang 100 hektar hektare, Parigi 327 hektar, Cigugur 70 hektar, Pangandaran 65 hektare, Sidamulih 6 hektare, Langkaplancar 13 hektar, Mangunjaya 718 hektare, Mangunjaya 718 hektare, Padaherang 1.759 hektare dan Kecamatan Cijulang 30 hektare.
"Untuk kondisinya sedang ada di Kalipucang seluas 4 hektare, Parigi 30 hektare dan Cijulang 47 hektare," tutupnya.
(mso/mso)