Cuan Manis Buah Duku Cililitan Khas Ciamis

Cuan Manis Buah Duku Cililitan Khas Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Selasa, 23 Apr 2024 07:30 WIB
Ciamis -

Dusun Cililitan, Desa Karanganyar, Kecamatan Cijeungjing, merupakan daerah penghasil buah duku terbesar di Kabupaten Ciamis. Setelah lima tahun tidak berbuah, sejak seminggu sebelum Lebaran sampai sekarang warga yang mayoritas petani duku di Cililitan panen raya.

Warga yang lima tahun puasa kini dapat menikmati manisnya cuan dari buah yang terkenal dengan nama duku cililitan. Meski pun duku sempat jatuh diharga Rp 2 ribu per kilo karena banyaknya barang pada saat momen Lebaran.

Namun sekarang harga duku cililitan berangsur naik hingga di angka Rp 5.500 per kilo. Para petani duku pun mulai merasakan keuntungan yang cukup lumayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui di Dusun Cililitan ini terdapat 8 ribu pohon duku dari 60 hektare lahan. Rinciannya 6 ribu pohon sudah lama berbuah, dan 2 ribu pohon masih belajar berbuah. Semua duku tersebut milik masyarakat.

Duku cililitan merupakan buah ciri khas Ciamis. Memiliki rasa yang manis dan legit dengan tekstur yang lembut. Juga memiliki biji yang kecil.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah dalam rangka panen raya. Sekarang harganya Rp 5.500 per kilogram. Sempat hampir ragu karena harganya Rp 2 ribu per kilo," ujar Sohibul Wafa, petani muda Cililitan saat ditemui sedang panen di kebunnya, Senin (22/4/2024).

Sohibul Wafa menjelaskan murahnya harga duku beberapa hari pada saat momen Lebaran karena terjadi panen raya di sejumlah wilayah. Bahkan duku Palembang pun masuk ke pasaran.

"Jadi kemarin ini banjir duku di pasaran. Kalau sekarang sudah mulai sepi jadi harga naik lagi. Harapannya 3 hari berikutnya harganya bisa di angka Rp 8 ribu sampai Rp 9 ribu. Normalnya kalau bagus harga bisa sampai Rp 10 ribu," tuturnya.

Sohibul Wafa mengaku bersyukur panen raya duku kali ini d iwaktu yang tepat sehabis Lebaran. Setelah 5 tahun harus puasa karena berbagai faktor. Seperti karena cuaca yang tidak menentu juga karena terserang penyakit karat daun.

Namun berkat kerja keras warga para petani duku di Cililitan dan bantuan dari penyuluh pertanian dan pemerintah desa, semua gotong royong melakukan penyemprotan bisa bisa teratasi. "Memang 5 tahun itu tidak ada kemarau, cuaca tidak menentu. Kalau tahun ini kemarin ada kemarau lumayan. Kalau duku harus ada musim kemarau dahulu baru berbuah," jelasnya.

Setiap petani duku di Cililitan dalam sehari bisa panen sampai 1 ton lebih. Duku itu dijual ke pengepul untuk kemudian dipasarkan di sejumlah daerah seperti Majalengka, Cirebon, Kuningan, Bandung, Jogja, Solo hingga wilayah di Jawa Timur.

Sementara itu, Kepala Dusun Cililitan Awan Kartiwan yang juga seorang pengepul menjelaskan dalam sehari duku cililitan bisa terkumpul hingga 40 ton dari 4 lapak pengepul. Omzet pengepungan sehari bisa sampai Rp 100 juta. Sedangkan omzet petani tergantung dari pohon yang dimiliki. Panen raya buah duku ini bisa berlangsung sampai sebulan lebih.

"Pengepul omzetnya sampai Rp 100 juta per hari. Sedangkan omzet petani itu sekitar 7 juta per hari per orang. Paling minim itu Rp 300 ribu per hari," terangnya.

Menurut Awan, harga duku cililitan yang saat ini Rp 5.500 sudan terbilang standar, meski para petani ingin di atas Rp 8 ribu per kilogram.

"Untuk duku cililitan harga di pasaran atau pengecer itu sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu karena buah duku ini ada risiko pembusukan dan penyusutan," ungkapnya.

Awan pun berharap sebagai pengepul mengingatkan ke depan petani agar menyimpan hasil panen tidak dalam karung, tapi dalam keranjang buah atau telebug. Hal itu bertujuan agar buah duku tidak rusak dan dapat menjaga keutuhan kulit.

"Pemasaran bagus bahkan banyak permintaan. Tapi karena jumlah barang yang tersedia belum mampu memenuhinya," pungka Awan yang juga pengurus Kelompok Tani Harapan Makmur.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads