Eri memilih 10 hari setelah Lebaran jadi waktu yang tepat untuk pulang ke kampung halaman di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sebelum itu, pria yang kini berumur 24 tahun itu memilih tidak mudik dan memilih tetap berdagang karena melihat peluang cuan yang cukup menjanjikan.
Menurut pria penjual batagor yang berasal dari Kecamatan Singajaya ini, biasanya sepekan setelah Lebaran banyak pedagang masih ada di kampung halamannya. Karena alasan itu, Eri tetap berdagang, terlebih dia masih lajang.
Setiap hari, Eri mangkal dengan gerobak batagor berwarna biru di depan salah satu gang yang ada di Jalan AH Nasution, Ujungberung, Kota Bandung. Tepatnya di dekat supermarket yang ada di Ujungberung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ngontrak di sini, bareng bapak. Kalau bapak mudik, saya tidak," kata Eri sambil memasukan adonan batagornya ke dalam wajan yang berisikan minyak panas.
Eri mengaku, meski tidak mencicipi lontong dan opor ayam buatan sang ibu di momen Idul Fitri kemarin, ia menyebut sudah menjadi konsekuensi sebagai pedagang tidak pulang kampung.
"Nanti mudik setelah 10 (hari setelah) Lebaran, sayang momen, orang lain banyak yang nggak dagang," tuturnya.
Jika pada hari bisa dan banyak pedagang berjualan di lokasi yang sama. Eri mengaku kerap pulang sebelum Magrib, bahkan dagangannya tersisa. Namun pada momen setelah Lebaran, dagangannya cepat habis dan keuntungan yang dia dapat pun maksimal.
"Alhamdullilah cepat. Biasanya sebelum Magrib masih ada juga udah pulang. Setiap hari adonan paling banyak bawa dua kilogram, kalau abis pegang Rp 200 ribuan, bersih ya," tuturnya.
Eri mengatakan, meski sang ayah berjualan bakso tahu, dia pilih jualan batagor agar apa yang dijual oleh dia dan ayahnya beragam. "Pernah jualan usus goreng juga. Dulu datang ke sini tahun 2014 lulus SD. Terus belajar jualan sama ayah, jualan saya jual usus goreng," tutur Eri.
Eri rela tidak berlebaran dengn kelurga semata-mata bukan memikirkan keuntungan belaka, tapi dia memiliki cita-cita yang belum tercapai dan ingin dia wujudkan atas buah kerja kerasnya sendiri tanpa merepotkan orang lain dan orang tua.
"Belum punya motor, mudah-mudahan bisa terbeli, agar mudik tahun depan bisa naik motor. Kalau selama ini pakai mobil travel," pungkasnya.
(wip/orb)