Semangat Ratmin Mengabdikan Setengah Usianya untuk Kota Bandung

Serba-serbi Warga

Semangat Ratmin Mengabdikan Setengah Usianya untuk Kota Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 09 Apr 2024 14:45 WIB
Ratmin, penyapu jalan di Bandung.
Ratmin, penyapu jalan di Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar).
Bandung -

Suasana Kota Bandung di satu hari sebelum Lebaran terasa lebih lengang. Pada Selasa (9/4/2024) itu, hujan turun cukup deras sejak pagi.

Nyatanya, penduduk Kota Bandung yang dirasa berkurang karena musim mudik, tak membuat jalanan Kota Bandung bersih dari sampah. Di tengah hujan, Ratmin menyapu dengan sabar sampah-sampah yang berserakan.

Mayoritas sampah plastik, sisa kemasan makanan dan minuman, semua terbuang tak pada tempatnya. Katanya, dia sudah biasa dengan pekerjaan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, hujan juga tetap nyapu supaya paginya bersih. Apalagi hari mau takbiran, Lebaran, itu pasti tambah banyak sampahnya. Yah udah biasa," cerita pria 55 tahun itu sambil tersenyum.

36 tahun sudah ia berprofesi sebagai tukang sapu jalanan. Sejak masih berusia muda, ia tak mengenal lelah, sakit, atau waktu berlibur. Lebih dari setengah usianya ia abdikan untuk membersihkan kota tempatnya mencari nafkah.

ADVERTISEMENT

"Beberapa tahun ini di sini terus sih, nyapu dari depan Alun-alun Bandung itu sampai depan Kebon Kalapa. Trotoar, pinggir jalan, semuanya. Dulu sempat dipindah, tapi sekarang fokus ke jalan ini sampai besok lebaran juga nyapu di sini," katanya.

Saat kebanyakan orang masih menyantap sahur, Ratmin sudah selesai sahur dan bersiap berangkat ke Kota Bandung. Rumahnya ada di Baleendah, Kabupaten Bandung. Kira-kira butuh waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai tepat waktu mengikuti apel.

"Jadi jam 04.00 apel pagi, terus jam 05.00 salat Subuh, langsung ke lapangan mulai nyapu. Nanti istirahat bentar jam 08.00, nyapu lagi sampai jam 13.00. Terus bisa pulang dulu ke rumah, karena ada takbiran ini jadi jam 18.00 mulai lagi sampai selesai lah," ucapnya.

Tak ada cerita ia mengeluhkan pekerjaannya, justru Ratmin terus menebar senyum saat menceritakan aktivitasnya sehari-hari. Ia bangga, sebab profesinya inilah yang dapat terus menghidupi keluarganya.

Saat ditanya apakah ada kendala atau pernah merasa kelelahan saat bekerja, Ratmin menggelengkan kepalanya. Masih sambil tersenyum, ia mengaku bersyukur bisa memperoleh rezeki dengan cara halal dan tak meminta belas kasihan orang lain.

"Pendapatan saya Alhamdulillah sudah UMR tiga tahun ini. Alhamdulillah juga saya dikasih sehat terus. Saya kerja Lillahi Ta'ala, bisa bekerja juga sudah rezekinya. Bisa ngasih istri di rumah dan tiga anak saya," ujar Ratmin.

Sudah lama ia tak merasakan mudik dan berlebaran seperti orang-orang pada umumnya. Tahun ini, istrinya memilih pulang berlebaran di kampung halamannya Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat.

Sementara dirinya, menghabiskan waktu untuk bekerja dan pulang disambut oleh ketiga anaknya. Berlebaran bersama ketiga anaknya bagi Ratmin sudah cukup disyukuri, dengan rezeki yang ia peroleh dari menjaga bersihnya jalanan Kota Bandung.

"Anak saya yang pertama kerja di pasar, ngurus keluar masuk angkutan mobil gitu. Dua anak lainnya masih sekolah. Lebaran ya sama saja seperti hari biasa, maaf-maafan dan saya tetap kerja," ucapnya.

"Yang penting sehat, alhamdulillah cukup, bisa untuk makan dengan anak-anak dan istri. Nggak ada kendala, saya sudah bersyukur," cerita Ratmin.

(aau/mso)


Hide Ads