Kisah Para Pencari Cuan dari Cangkang Ketupat Lebaran

Kisah Para Pencari Cuan dari Cangkang Ketupat Lebaran

Dian Firmansyah, Wisma Putra - detikJabar
Senin, 08 Apr 2024 17:00 WIB
Penjual cangkang ketupat lebaran di Pasar Ciwastra, Bandung
Penjual cangkang ketupat lebaran di Pasar Ciwastra, Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Matahari belum terbit sepenuhnya, tapi Jajang (37) sudah bergegas berangkat dari rumah. Warga Sekemala, Ujungberung tersebut mencoba peruntungan meraup cuan menjelang lebaran dari kulit ketupat kelapa.

Jajang berangkat dari rumahnya menuju Pasar Ciwastra pada Senin (8/4/2024) selepas santap sahur. Dengan mengendarai sepeda motor, Jajang membawa dua plastik berukuran besar berisi kulit ketupat kelapa.

Tiba di Pasar Ciwastra, Jajang menggelar lapak dagangannya itu. Lapak emperan toko jadi tempat Jajang untuk mencari rejeki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kulit ketupat yang dijual Jajang memang sedang jadi buruan beberapa hari jelang lebaran. Di pasar itu juga tak hanya Jajang yang berjualan, ada pedagang lainnya yang menjual barang yang sama.

Usaha yang dilakoni Jajang pun berbuah hasil. Beberapa orang datang ke lapaknya untuk membeli kulit ketupat.

ADVERTISEMENT

"Berapa pak?" kata seorang pembeli.

"10 ribu bu, isi 10 biji," kata Jajang menjawab.

Tidak semua yang menghampiri Jajang membeli kulit ketupat kelapa yang dijualnya. Ada juga pengunjung pasar yang hanya bertanya harga bahkan ada yang menawar harga kulit ketupat kelapa.

detikJabar berkesempatan berbincang dengan Jajang. Dia mengaku sudah puluhan tahun berjualan kulit ketupat kelapa.

"Sudah puluhan tahun, sejak SMP, dulu ikut ke bapak, turun temurun," kata Jajang.

Jajang yang sehari-hari berprofesi sebagai karyawan salah satu pabrik di Jalan Soekarno Hatta ini mengaku, berjualan kulit ketupat kelapa dilakukan musiman menjelang lebaran saja.

"Sampingan aja, lumayan buat bekal Lebaran," ujarnya.

Beberapa jam berjualan kulit ketupat kelapa di Pasar Ciwastra, jajang mengaku sudah mendapatkan uang ratusan ribu rupiah.

"Sudah dapat sekitar Rp 400-500 ribuan, mudah-mudahan ini habis semua," ucapnya.

Warga Kampung Anyam Kulit Ketupat Kelapa

Jajang mengatakan, setiap momen lebaran warga yang ada di kampungnya menganyam kulit ketupat kelapa untuk dijual di wilayah Kota Bandung.

Seperti Jajang, dia melibatkan enam orang anggota keluarganya untuk menganyam kulit ketupat kelapa dan dijual langsung oleh dirinya.

"Kalau daun kelapanya dikirim dari Tasikmalaya yang bikin bisa satu kampung di momen lebaran gini, di rumah saya aja, saya libatkan enam anggota keluarga," ujarnya.

Penjual cangkang ketupat lebaran di Pasar Ciwastra, BandungPenjual cangkang ketupat lebaran di Pasar Ciwastra, Bandung Foto: Wisma Putra/detikJabar

Menurut Jajang, keuntungan berjualan kulit ketupat kelapa tidak besar, tapi cukup untuk bekal Lebaran. "Lumayan seorang bisa dapat Rp 100 ribu, bisa lebih," ucap Jajang.

Jajang menyebut, di lebaran tahun ini dia hanya membeli 2 gebugan kulit ketupat kelapa. Selain itu, dia juga membeli daun kelapa yang ukurannya campur.

"Dua gebugan itu bisa jadi 300 ikat, sekitar 3.000an. Belinya yang ukuran beragam, kalau pakai ukuran besar gak ada untungnya," tambahnya.

Jajang pun menyadari kulit ketupat yang dijualnya bisa saja tak laris. Baginya, hal itu sudah risiko.

"Ya gimana lagi, ya enggak terjual, yang penting modal balik, insyaallah masih ada untungnya," pungkas Jajang.

Penjual Kulit Ketupat di Pasar Rebo Purwakarta

Sama seperti Jajang, sejumlah warga di Purwakarta pun mencoba peruntungan berjualan kulit ketupat di Pasar Rebo Purwakarta. Di lokasi ini belasan pedagang cangkang ketupat berjejer di sepanjang jalan di atas trotoar.

Mereka merupakan pedagang musiman yang hanya muncul atau berjualan di saat jelang lebaran. Padahal mayoritas pedagang ini dari beragam profesi mulai dari pekerja bangunan, petani hingga pekerja serabutan.

Penjual cangkang ketupat lebaran di Pasar Rebo PurwakartaPenjual cangkang ketupat lebaran di Pasar Rebo Purwakarta Foto: Dian Firmansyah/detikJabar

Eman salah satunya. Dia setiap tahun jelang lebaran selalu berjualan cangkang ketupat. Padahal sehari-harinya berprofesi sebagai petani. Ia datang dari wilayah Cianting, Kecamatan Sukatani, Purwakarta jaraknya cukup jauh dari titik ia berjualan.

"Iya tiap tahun berjualan, tapi jualannya saat mau lebaran aja, musiman," ujar Eman ditemui detikJabar.

Eman mengaku, penjualan cangkang ketupat di tahun ini cukup lumayan jika dibandingkan tahun lalu. Di hari pertama ia berjualan sudah habis terjual. 2.000 cangkang ketupat, padahal di tahun lalu cukup sulit menghabiskan 1.000 cangkang.

"Alhamdulillah sekarang mah rame gak kayak tahun lalu, ini tinggal sisa segini, ya kurang lebih udah habis 2.000 buah kalo tahun lalu ngabisin 1.000 aja susah," katanya.

Masih kata Eman, bahan bakunya ia punya sendiri di sekitar rumahnya. Selain ia memproduksi sendiri bersama keluarga juga suka meminta bantuan tetangga untuk membuat cangkang ketupat.

"Ini ngambil di pohon tinggi, manjat sendiri tapi resikonya kalo jatuh meninggal lah. Kalo bikinnya saya dibantu keluarga kadang suka minta bantuan orang-orang, Satu buah cangkang dijual seharga Rp 1.000," jelas Eman.

Sementara Dodi salah satu pembeli yang memborong cangkang ketupat, ia membeli 100 buah untuk masak dan di santap di hari raya bersama keluarga besarnya.

"Buat nanti bikin ketupat di lebaran, saya beli 100 karena suka ngumpul keluarga banyak," singkatnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Tampang Ade Mulyana ART Pelaku Pembunuhan Dea Purwakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads