Kepiawaian Handang Goyangkan Jari Hitung Kendaraan Pemudik di Pantura

Kabupaten Indramayu

Kepiawaian Handang Goyangkan Jari Hitung Kendaraan Pemudik di Pantura

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Senin, 08 Apr 2024 10:30 WIB
Handang Haryanto sang penghitung kendaraan mudik saat bertugas di Pos Perhitungan Kendaraan Mudik Lebaran di Kabupaten Indramayu
Handang Haryanto sang penghitung kendaraan mudik saat bertugas di Pos Perhitungan Kendaraan Mudik Lebaran di Kabupaten Indramayu. Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar
Indramayu -

Ramainya arus lalu lintas tak lepas dari pengawasan para petugas. Bahkan ribuan kendaraan mudik Lebaran dapat dihitung secara manual oleh para petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Indramayu.

Siang itu, seorang pria yang memakai seragam Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu terlihat fokus menatap ribuan kendaraan yang mengarah ke timur di jalur pantura, atau arah Jawa Tengah. Matanya nyaris tidak berkedip menatap setiap moda transportasi di jarak 100 meter dari pos perhitungan arus mudik di jalur pantura, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu.

Dengan piawainya, Handang menekan tombol alat hitung yang tersedia. Tanpa melihat, petugas honorer Dishub Kabupaten Indramayu itu cukup lincah menghitung jumlah kendaraan yang melintas. Meski awalnya, ia sempat kewalahan. Apalagi saat ribuan sepeda motor melaju bersamaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awal memang masih bingung tekan alat hitungnya masih ketukar. Tapi sekarang udah lancar," kata Petugas Hitung Kendaraan Mudik, Handang Haryanto ditemui detikJabar, Minggu (7/4/2024).

Momen Lebaran tahun ini menjadi kedua kalinya bagi Handang Haryanto. Menurutnya, tugas saat ini lebih ringan dibandingkan tahun sebelumnya, sebab ia hanya bertugas di siang hari.

ADVERTISEMENT

Ketika itu ujar Handang, mata sangat kelelahan dan pusing. Cahaya kendaraan yang harus ia awasi seringkali membuat kewalahan. Sehingga ia akui masih banyak kendaraan yang lolos atau tidak terhitung.

"Dari tahun 2023 bertugas sebagai penghitung kendaraan. Pada awalnya tugas di malam hari. Sekarang siang aja," ujarnya.

"Dulu mah pusing kalau malam kan lampu kendaraan bikin pusing," imbuhnya.

Minimalnya, Handang duduk fokus menghitung kendaraan melintas selama 2 jam. Meski begitu, ia seringkali harus bergonta-ganti jari saat menekan tombol alat hitung karena kelelahan.

Kecepatan jari menekan tombol seringnya membuat tangan Handang terasa kram. Pasalnya, ada 8 unit alat hitung yang sesuai moda kendaraan harus ia tekan saat kendaraan melintas.

"Pernah kram, gonta-ganti jari sampai tekan alat dengan digejog (tekan keras)," ujarnya.

Mengingat pentingnya data statistik kendaraan mudik ini, membuat Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu harus menyiagakan 8 orang untuk bertugas menghitung kendaraan saat arus mudik maupun balik. Mereka secara bergantian, menghitung sekaligus merekap jumlah kendaraan yang melintas setiap jamnya.

"Rutin setiap tahun. Untuk tahun sekarang 8 orang yang bertugas penghitung arus dan satu orang operator. Kalau bertugas selama 12 jam untuk setiap petugas," kata Pelaksana Penghitung Arus di Pos Perhitungan Kendaraan Mudik, Dedi Wiginarso.

Dedi mengatakan kondisi fisik dan kesehatan para petugas hitung kendaraan sangat diperhatikan. Sebab tak jarang, banyak petugas berjatuhan sakit setelah beberapa hari kerja. "Yang tidak biasa menghitung biasanya baru 3 hari tugas sudah jatuh sakit. Karena kelelahan kan matanya. Bukan hanya yang sudah tua yang masih muda pun bisa sakit kalau belum terbiasa," ujarnya.

Sementara data volume kendaraan mudik Lebaran ini biasanya akan dikirim ke pusat.




(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads