Gerakan Pangan Murah Disambut Antusias Warga Gedebage Bandung

Gerakan Pangan Murah Disambut Antusias Warga Gedebage Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 07 Nov 2023 12:44 WIB
Gerakan Pangan Murah di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
Gerakan Pangan Murah di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar).
Bandung -

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan berbagai strategi kegiatan pengendalian stok pangan. Salah satunya dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).

Kegiatan tersebut digelar di beberapa titik. Pada Selasa (7/11/2023), GPM digelar di Kecamatan Gedebage.

Melalui program tersebut, warga akan mendapat harga spesial. Bahan pokok yang dijual relatif lebih murah dari harga pasaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikJabar, sejumlah warga Gedebage nampak rela antre untuk mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga terbaik itu. Seperti yang dilakukan Rifki (33). Ia membeli 10 kg beras, bumbu dapur, dan satu ekor ayam utuh. Ia mengaku senang dengan adanya harga promo dari pemerintah.

"Sebetulnya kalau bahan pokok selain beras dan minyak itu nggak jauh beda dengan harga pasaran ya, seperi bawang putih dan bawang merah atau telur. Tapi namanya hitungan rumah tangga ya segala yang lebih murah pasti menguntungkan. Saya beli beras 5 kg Rp53 ribu dan ayam Rp31 ribu. Lumayan banget, menarik dan merasa terbantu dengan harga ini. Apalagi harga cabenya itu murah banget," ucapnya.

ADVERTISEMENT
Gerakan Pangan Murah di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.Gerakan Pangan Murah di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. Foto: Anindyadevi Aurellia

Memang dalam program ini harga beberapa bahan pokok turun drastis daripada harga di pasaran. Seperti cabai rawit yang sedang melambung tinggi tembus harga Rp90-100 ribu, jadi hanya dijual Rp70 ribu.

Kemudian bawang merah dan bawang putih di harga Rp20 ribu dan Rp32 ribu, beras SPHP yang bisa berkisar Rp57-60 ribu jadi Rp53 ribu, hingga Minyakita dijual seharga Rp13.500 per liternya.

Rasa senang juga disampaikan oleh Reni (35). Ibu rumah tangga ini mengantre bersama sang ibu. Ia memborong telur dan beras. Katanya, harga telur yang ditawarkan jauh lebih murah dari pada yang di pasaran.

"Murah banget, apalagi cabenya. Tapi nggak beli cabe dulu ini butuhnya telur. Di pasaran harga telur kalau nggak salah Rp27 ribu, disini kan subsidi Rp 3000 lah jari beli Rp24.5 ribu," ucapnya sumringah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Gin Gin Ginanjar, GPM ini digelar hanya satu hari. Namun pihaknya akan menggelar GPM On the Road agar menyasar lebih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan.

"GPM di tahun ini kita sudah lakukan 17 kali. Menyusul mungkin akan ada empat kali lagi, kita akan terus melakukan koordinasi untuk agar dirasakan manfaatnya. Ada GPM on the road yang menyasar ke lokasi-lokasi kelurahan yang relatif jauh dari pasar tradisional. Ini juga mempermudah memberikan pangan-pangan yang sekarang dirasakan mahal seperti beras, cabai rawit, dan bawang," kata Gin Gin.

Murahnya harga dari GPM ini diakui Gin Gin berkat distribusi pangan. Pemkot Bandung mendapatkan subsidi pangan dari pemerintah, dari Bappenas, dari BI, dan dari DKPP Provinsi.

Ia mengatakan, ke depannya DKPP akan terus berkoordinasi agar bisa menyasar lebih banyak titik dan mempertahankan kestabilan harga.

"Selain GPM, kami ingin pastikan cadangan pangan yang ada di Bulog, kemudian ada pembagian pangan dari pemerintah pusat untuk dilakukan di Kota Bandung. Kami sasar 4 lokasi kelompok penerima manfaat (KPM). November ini jadi bulan terakhir sejak September dan Oktober kemarin, ada 707 KK penerima. Secara keseluruhan di Kota Bandung itu ada 101.748 KPM," ucap Gin Gin.

(aau/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads