Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memaksimalkan potensi yang dimiliki Indonesia. Salah satunya memanfaatkan rumput laut untuk diubah menjadi bioetanol.
Keinginan itu sejalan dengan program hilirisasi yang tengah digencarkannya. Bahkan melansir detikFinance, saat ini hilirisasi fokus ke sumber daya mineral, sumber daya pertanian dan kelautan j uga akan dialami potensi hilirisasinya.
Salah satunya adalah komoditas rumput laut. Menurut Jokowi, komoditas satu ini tak cuma bisa digunakan untuk urusan farmasi hingga kecantikan, namun juga bahan bakar ramah lingkungan, bioetanol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Produk-produk kelautan banyak sekali, sekarang mungkin ke depan yang akan kita ramaikan itu rumput laut. Karena tidak hanya untuk urusan farmasi, kecantikan, rumput laut juga bisa dipakai untuk membuat bioetanol," ujar Jokowi dalam acara Kompas CEO Forum, Kamis (2/11/2023) kemarin.
Potensinya pun sangat besar, apalagi Indonesia menurut Jokowi menjadi negara nomor 2 yang menjadi penghasilan rumput laut terbesar di dunia. Jokowi mengatakan saat ini produksi rumput laut mencapai 10,2 juta ton dan hanya diekspor menjadi tepung agar-agar.
Baca juga: BI Optimis Jaga Stabilitas Ekonomi di Jabar |
"Sekarang kita baru capai 10,2 juta ton dan masih diekspor mentahan yang cuma dibuat tepung agar-agar, kenapa kita tidak larikan ke bioetanol? Dan ini yang saya senang kalau rumput laut dikerjakan, yang bisa dapat di atasnya dapat, tengah dapat, rakyat di pesisir dapat semuanya," beber Jokowi.
Artikel ini sudah tayang di detikFinance, baca selengkapnya di sini.
(mso/mso)