Hobi bisa menghasilkan cuan. Bahkan, dari hobi itulah seseorang bisa jadi mendapatkan pemasukan untuk kehidupannya.
Hal itu dialami Bram. Pria 37 itu sangat gemar ngoprek barang elektronik hingga pada akhirnya membuka jasa servis dan jual beli ponsel bernama Q Phone Cell.
Q Phone Cell yang ada di Jalan Ciheulang 2, Sekeloa, Kota Bandung itu jadi tempatnya mendulang cuan sejak 2011.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hobi ngoprek-ngoprek apa aja, sampai dispenser rusak pengen coba benerin sendiri, sendal putus pun saya sambungin," ucap Bram kepada detikJabar belum lama ini.
Hal ini ia lakukan secara otodidak dan bersumber dari internet. Meski begitu, bidang elektronik yang sekarang ditekuni olehnya ternyata sangat jauh dengan latar belakang Bram yang merupakan lulusan bidang perhotelan.
Meski begitu, Bram tertarik dengan barang elektronik dan memilih untuk menekuninya lebih dalam. Apalagi teknologi yang semakin maju membuatnya semakin tertantang.
"Seru karena makin ke sini teknologi semakin canggih, jadi membuat kita semakin tertantang. Ibaratnya dulu zaman Nokia kecil, sekarang layarnya besar, teknologi udah pada canggih dan fiturnya berkembang. Nah itu yang membuat saya ingin menguasainya," ucapnya.
Bram berhasil mempertahankan usahanya selama belasan tahun, termasuk di tengah gempuran pandemi yang mengakibatkan banyak rekan seprofesinya menutup usaha. Dukungan keluarga yang merupakan orang tercinta Bram menjadi hal yang memotivasi untuk terus berdiri.
"Berkat keluarga atau orang-orang yang dicintai, kita bisa keluar dari zona krisis. Gimana caranya di zaman sekarang yang serba tidak pasti, kalau kita nggak ada pondasi, ya susah," ungkap Bram.
Ia sendiri selalu berprinsip untuk mengedepankan pelayanan dan tetap amanah ketika menjalankan usaha miliknya. "Karena kita di bidang jasa jadi mengutamakan pelayanan, yang penting mengedepankan kejujuran dan amanah, lalu bisa menjalin komunikasi yang baik dengan customer," ujar Bram.
Sementara itu, harga ponsel bekas yang jauh lebih terjangkau menjadi kelebihan yang diincar pembeli di toko Bram. Kekurangan ponsel bekas yang seringkali bergantung dari pemakaian para pemilik ponsel sebelumnya.
"Apakah dia apik atau nggak biasanya menyebabkan ada kerusakan di komponennya. Hal yang sering terjadi kalau pengecasannya nggak teratur yang bisa menyebabkan baterai cepat drop," ujarnya.
Ponsel model lama juga masih menjadi incaran para pembeli karena beberapa alasan. "Dia baterainya awet bisa sampai 2 minggu nggak di-charge karena dipakainya cuma buat SMS dan telepon. Biasanya perlunya hanya sebagai ponsel cadangan," ucap Bram.
Berawal dari Jasa Servis Ponsel
Kisah Q Phone Cell diawali dengan hanya menerima jasa servis ponsel. Sejak awal berdiri, Bram memaksimalkan pemasaran toko jasa miliknya dengan memuat iklan di semua platform, seperti media sosial dan e-commerce. Sebab itu, dulu ia sering menerima orderan dari luar kota.
"Dari luar kota pun ada yang percaya untuk membetulkan handphone-nya di sini dengan metode pengiriman paket. Karena dulu kalau aktif iklan di Kaskus ya otomatis seluruh Indonesia," ujar Bram.
Dulu, ia juga menerima jasa servis yang dilakukan di tempat pelanggan langsung. "Dari zaman dulu Blackberry saya sampai door to door. Jadi kita menjemput ke rumah customer, jadi diperbaikinya di rumah dan home service," ucapnya.
Berjalan selama dua tahun, pelanggan di toko sudah mulai ramai hingga akhirnya ia memfokuskan untuk melayani secara langsung. Beberapa hubungan dengan konsumen pun terus terjalin hingga menjadi langganan sampai sekarang.
(orb/orb)