Dion Mbd, pria asal Bandung berusia 29 tahun ini sukses menjadi ilustrator profesional. Karyanya kerap digunakan para penulis di luar negeri, salah satunya di Amerika.
Dion yang merupakan Founder Ilustrasee yang bergerak dibidang pelatihan ilustrasi ini mengatakan, dia kerap mendapatkan pekerjaan untuk membuat sampul buku hingga desain lainnya yang dipesan penerbit buku di luar negeri.
Pencapaiannya itu tak mudah bagi Dion. Dia menyebut selain harus tekun belajar membuat desain, dia harus mengejar pendidikan untuk menunjang hobi mendesain yang kini menjadi profesinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dion juga mengisahkan, dia sudah belajar desain sejak duduk di bangku SMP. Sejak saat itulah juga, Dion kerap mendapatkan pesanan desain, salah satunya membuat pamflet atau backdrop acara.
"Kalau mulai, proyek-proyek dari SMP dan SMA sudah ambil yang kecil-kecilan. Tapi yang profesionalnya itu mulai 2019. Dari keluarga, misal yang kerja di Telkom ada kegiatan acara apa, saya yang desainin banernya, seperti itu. Mungkin cuma puluhan ribu, Rp 50 ribu, saya buat pakai Photoshop bikin backdrop acara," kata Dion kepada detikJabar, Selasa (24/10/2023).
Dion mengungkapkan, berkat ketekunannya membuat desain, dia bersekolah dan kuliah di luar negeri. Dion mendapatkan beasiswa kuliah di Ringling Collage Florida, masuk 2015 dan lulus 2019.
Selamat berkarier sebagai ilustrator, Dion menyebut pernah mendapatkan proyek novel grafis yang dihargai 50 ribu dollar. "Paling mahal dalam bentuk novel grafis, komik diterbitkan di Amerika, kontrak tersebut belum termasuk royalti ada di angka 50 ribu dollar," ungkap Dion.
Dion tak pernah menyangka jika dia mampu menghasilkan uang banyak dari karya desain yang pernah dibuatnya. Bahkan, menurutnya banyak orang yang optimistis dengan profesinya ini.
"Banyak orang suka khawatir, karier dari menggambar bisa menghidupi atau tidak?
Kalau dulu memang menggambar sangat idealis dan juga belum banyak media elektronik. Tapi makin ke sini media elektronik perlu konten visual dan semakin komersial dan akhirnya aset gambar ini semakin tinggi harganya," jelasnya.
Cuan Menggiurkan
Dion menyebut, harga desain yang pernah di jualnya untuk yang memesan perorangan jika di dalam negeri harganya bisa mencapai ratusan ribu, jika digunakan penerbit bisa mencapai jutaan rupiah. Kalau tembus ke pasar luar negeri, sebut saja pasar terbesar untuk cover buku ada di Amerika, satu covernya ada di angka Rp 20 juta ke atas.
Bahkan jika mendapatkan proyek buku cerita anak, kontraknya bisa mencapai ratusan juta dan jika lokal bisa mencapai jutaan rupiah. Namun itu tentu tak mudah. Perlu usaha yang harus mengiringinya.
"Ada beberapa cara, pembeli yang mencari, serching di media sosial, mencari medsos Ilustratornya atau upload di website portofolio. Atau kirim ke penerbit dan ada juga kirim lewat agensi, ada agensi yang wakili klien dan ada juga agensi yang wakili ilustratornya," terangnya.
Bahkan, untuk Dion sendiri, karena banyak yang pesimis dengan profesinya, ia mencoba menjemput bola dengan mengirimkan beberapa karyanya ke email penerbit.
"Mungkin kalau saya taruh karya secara online kemungkinan orang lihat saya kecil. Jadi yang saya lakukan adalah setiap hari ngirim 10 email ke 10 orang berbeda, ajak ketemuan, memperlihatkan karya saya, dikirim ke art director atau penerbit," tuturnya.
Atas kerja kerasnya, akhirnya karya milik Dion disukai penerbit dan dirinya diberi proyek membuat cover buku oleh penulis asal Amerika.
"Saya dipanggil salah satu penerbit 2019, itu di Amerika, akhirnya ngobrol tapi nggak ada kepastian, beberapa Minggu kemudian ada kerjaan membuat cover ternyata penulisnya suka jadi setiap buku yang mau diterbitkan pakai karya saya, ada lagi yang lihat pakai lagi," ucapnya.
Dion menambah, ada sekitar 20 karya desainnya dijual ke luar negeri. Salah satu penerbit langanannya yakni Schola Stik hingga Pinguin Random House. Dia juga memiliki banyak ilustrator panutan yang bisa membuat karya desain yang cukup luar biasa.
"Banyak, salah satunya Shauntaen dari Australia, kalau lokal bahkan rekan-rekan saya sendiri, Mas EmTe, kalau lihat dia kerjanya kaya mesin tuh," pungkasnya.
(wip/orb)