Kata Pakar Transportasi ITB soal Tarif Tiket Kereta Cepat Whoosh

Kata Pakar Transportasi ITB soal Tarif Tiket Kereta Cepat Whoosh

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 16 Okt 2023 15:00 WIB
Kereta Cepat Whoosh
Kereta Cepat Whoosh (Foto: Weka Kanaka/detikcom)
Bandung -

PT KCIC menetapkan tarif harga promo untuk Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung sebesar Rp 300 ribu. Harga tersebut sudah termasuk biaya Kereta Api (KA) Feeder menuju Stasiun Cimahi atau Bandung. Aturan ini mulai berlaku, Rabu (18/10/2023) mendatang.

Pakar Transportasi ITB Sony Sulaksono menilai harga tiket tersebut wajar, karena menurutnya pasar kereta cepat bukan diperuntukkan untuk penumpang kelas ekonomi.

"Sebenarnya wajar saja, kan pasar kereta cepat itu menengah ke atas dan yang jadi referensi itu Kereta Api Argo Parahyangan kelas eksekutif di mana harganya kelas itu Rp 250 ribu, hal wajar karena target pasarnya beda," kata Sony dihubungi detikJabar via sambungan telepon, Senin (16/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penetapan tarif kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini dinilai warganet mahal, hal tersebut sempat membuat gaduh jagat maya saat akun media sosial resmi Kereta Cepat Whoosh mengumumkan tarif perjalanan Jakarta-Bandung.

"Mau Rp 250 ribu, mau Rp 300 ribu, kita lihat saja perkembangannya. Dari Rp 300 ribu ke Rp 250 ribu, apakah orang bakal berbondong-bondong naik, belum tentu juga," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi yang mencibir dan mempertanyakan dari netizen itu kan hanya mempertanyakan saja, bukan calon pengguna. Masyarakat harus paham, referensi tiketnya itu berdasarkan Argo Parahyangan Rp 250 ribu," tambahnya.

Sony kembali tegaskan, berbeda dengan kereta api kelas ekonomi yang tiketnya lebih murah, Kereta Cepat Whoosh ini, menyasar pasar kelas eksekutif.

"Wajar, karena target kelasnya seperti itu, karena kereta cepat dirancang bukan untuk kereta ekonomi, dirancang untuk kereta eksekutif, berbeda lagi kalau ada kebijakan lain," katanya.

Belum lagi sejumlah fasilitas Kereta Cepat Whoosh cukup memuaskan para penumpang. "Ya, KCIC harus bisa menarik orang untuk mau menggunakan kereta cepat. Karena yang bikin menarik atau tidak soal aksesibilitas, bukan masalah tarifnya, itu yang jauh penting, memang dukungan feeder dan aksesibilitas harus dipikirkan," pungkasnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads