Pedagang Terimbas Kenaikan Harga Beras di Lumbung Padi Sumedang

Pedagang Terimbas Kenaikan Harga Beras di Lumbung Padi Sumedang

Nur Azis - detikJabar
Rabu, 30 Agu 2023 04:30 WIB
Pedagang beras di pasar inpres Sumedang kena imbas kenaikan harga beras
Pedagang beras di pasar inpres Sumedang kena imbas kenaikan harga beras (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Bandung -

Kabupaten Sumedang yang menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Barat tak luput dari kenaikan harga beras di pasaran yang terjadi belakangan ini.

Seperti yang terpantau di pasar inpres Sumedang pada Selasa (29/8/2023) siang. Harga beras kualitas biasa dari yang semula di angka Rp11.000 per kilogramnya menjadi di angka Rp12.000.

Sementara untuk beras kualitas sedang dari yang semula di angka Rp12.000 - Rp12.500 per kilogramnya menjadi di angka Rp13.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Termasuk tinggi sih untuk kenaikan harga beras sekarang ini," ungkap Nina Karlina, salah seorang pedagang beras kepada detikJabar di lokasi.

Nina mengaku kenaikan harga beras tersebut sudah berlangsung sekitar satu bulan belakangan ini. Dari informasi yang diterimanya, Penyebabnya sendiri akibat kenaikan harga gabah di tempat produksi beras.

ADVERTISEMENT

"Harga gabah dari pabriknya katanya mahal yang menjadi faktor kenapa harga beras sekarang naik," terangnya.

Nina biasa menjual beras yang berasal dari Sumedang. Kenakan harga beras, diakuinya berimbas pada penurunan jumlah pembeli.

"Kalau harga tinggi itu, saya suka bingung menjualnya," ujarnya.

Ia pun berharap pemerintah dapat menurunkan kembali harga beras khususnya di Kabupaten Sumedang.

"Ya pengennya harga kembali normal, karena kasihan sama pembeli dan penjual pun bingung juga saat mau menjualnya jika harga masih tetap tinggi," paparnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Sumedang Sajidin mengatakan, kenaikan harga beras yang terjadi saat ini diakibatkan oleh tingginya harga gabah lantaran adanya kekeringan lahan di musim kemarau.

"Sekarang itu kenapa harga beras naik karena harga gabahnya juga naik, karena adanya kekeringan," ucapnya singkat saat dihubungi detikJabar.

Berdasarkan data dari DPKP Sumedang, Kabupaten Sumedang memiliki target untuk jumlah produksi padi pada 2023 di angka 460.000 ton.

Target tersebut lebih tinggi dibanding realisasi produksi padi pada tahun 2022 yang mencapai 457.401 ton. Sementara realisasi produksi padi hingga Juli 2023 ini sudah mencapai di angka 306.309 ton.

Data tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan DPKP Kabupaten Sumedang, Nunung Satia saat dihubungi detikJabar.

"Target produksi padi itu dari luasan tanam sekitar 74.000 hektar lebih," terang Nunung.

(yum/yum)


Hide Ads