.webp)
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, sempat dicap 'bandara mati suri'. Namun anggapan itu perlahan mulai terkikis.
Bandara yang dulunya minim aktivitas kini mulai menggeliat. Penerbangan cargo hingga reguler adalah aktivitas yang mulai menghidupkan bandara tersebut.
Baru-baru ini Bandara Kertajati sukses menggelar penerbangan ibadah haji 2023. Usai sukses melayani penerbangan ibadah haji, Bandara Kertajati kembali melaksanakan penerbangan ibadah umrah, pada Minggu (6/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Executive General Manager (EGM) Bandara Kertajati Nuril Huda mengatakan, layanan ibadah umrah rencananya dilakukan seminggu sekali menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Penerbangan ibadah umrah kali ini juga sekaligus menandai aktivitas perdana dari BIJB setelah beberapa waktu lalu sukses melayani penerbangan ibadah haji.
"Mulai hari ini insyaallah Garuda Indonesia melakukan penerbangan perdana reguler Kertajati-Jeddah, dan Jeddah-Kertajati. Penerbangannya setiap hari Minggu 1 kali," kata Nuril saat diwawancarai wartawan.
Dalam kesempatan ini, Garuda Indonesia membawa 371 jemaah dari Travel Umrah Cahaya Raudhah. Ratusan jemaah itu akan diterbangkan langsung ke Jeddah, Arab Saudi.
Senior Manager Sales Marketing Umrah dan Haji Garuda Indonesia, Dimas Yudhabrata menyampaikan, layanan penerbangan ibadah umrah dari Bandara Kertajati merupakan pertama kali bagi Garuda Indonesia. Dengan demikian, hal tersebut menjadi sejarah bagi maskapai tersebut.
"Alhamdulillah hari ini Garuda Indonesia perdana terbang umroh Kertajati Jeddah. Hari ini menerbangkan 371 orang langsung Kertajati Jeddah," ujar Dimas.
Dimas mengatakan, Garuda Indonesia dipastikan rutin melayani penerbangan umrah seminggu sekali dari Agustus 2023 sampai Maret 2024. Ia juga memastikan, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan menambah jadwal penerbangan umrah setiap pekannya.
"Insyaallah tiap (hari) Minggu kami akan terbang menggunakan GA 902, Kertajati Jeddah setiap hari Minggu jam 11.40. sampai dengan Maret 2024, insyaallah," kata dia.
"Ini salah satu pilot projek. Kami lagi test dulu seminggu sekali ini apakah hasilnya baik. Jadi kalau antusiasmenya tinggi, insyaallah kita akan tingkatkan terus dengan armada yang kita punya," sambungnya.
Sementara itu, Direktur Cahaya Raudhah, Wawan Hermawan mengatakan, ada alasan tersendiri mengapa pihaknya memilih Bandara Kertajati untuk penerbangan tersebut. Jarak yang dekat hingga aktivitas yang belum terlalu ramai menjadi pertimbangan pihaknya memilih Bandara Kertajati.
"Kita warga Jawa Barat, BIJB selama beberapa tahun ini kurang efektif padahal sudah dibangun dengan fasilitas segini baik. Kalau tidak kita memanfaatkan, jadi mubazir. Travel-travel yang ada di Ciayumajakuning yang punya tanggung jawab untuk meramaikan BIJB ini, kita akan optimalkan," kata Wawan.
"Ini kan masih kurang penerbangan, jadi masih leluasa. Kedatangan dan kepulangan juga sangat dekat tidak terlalu cape juga. Misal ke (lokasi) imigrasi maupun ke ruang tunggu sangat dekat. Segi kenyamanan, sangat nyaman," jelas dia menambahkan.
(mso/mso)
