Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia mulai dirasakan di berbagai daerah. Tak terkecuali di pelosok wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Tak cuma hiasan-hiasan yang menandakan kemeriahan peringatan kemerdekaan, warga di Desa Cikadu, Kecamatan Sindangkerta, KBB, punya suguhan khusus.
Warga desa itu, membuat lalu memasang bendera merah putih dengan panjang yang tak biasa, mencapai 1.305 meter atau 1,3 kilometer. Bukan di pasang di satu tiang seperti bendera biasa, namun bendera raksasa itu dipajang di tepi jalan sehingga bisa diabadikan oleh pengendara yang melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami punya cara sendiri untuk memperingati HUT ke-78 RI, salah satunya ini. Kami memasang bendera raksasa di pinggir jalan," ujar Kepala Desa Cikadu Depi Chobir saat dikonfirmasi, Minggu (6/8/2023).
Saat ini, bendera yang terpasang di tepi jalan penghubung desa itu baru sepanjang 540 meter. Jika targetnya memasang bendera sepanjang 1,3 kilometer, masih ada sisa 700 meter lebih yang belum disambungkan.
"Sekarang baru terpasang 540 meter. Jadi masih sisa 765 meter lagi yang rencananya akan dipasang secara bertahap sampai panjangnya 1,3 kilometer," kata Depi.
Bendera dengan lebar 1,3 meter itu dipasang dengan cara ditempelkan ke tiang bambu. Dari satu tiang ke tiang bambu lainnya diberi jarak sekitar tiga sampai lima meter agar bisa terbentang dengan sempurna.
"Jadi membutuhkan ratusan tiang bambu biar benderanya bisa dibentangkan. Bendera itu membentang di jalan Desa Cikadu melewati 4 kampung, ada Kampung Malaka, Kampung Pasir, Pangkalan, hingga Kampung Cikadu," tutur Depi.
Proses pemasangan bendera itu dilakukan secara gotong royong melibatkan 50 orang warga. Ada yang bertugas menjahit dan menyambungkan bendera, mengecat serta menancapkan tiang, kemudian warga yang ditugasi memasang lampu warna-warni sebagai penghias di malam hari.
"Semua biaya untuk beli kain, cat, dan lainnya berasal dari iuran warga. Bahkan bambu serta tenaga tidak ada yang bayar. Targetnya pemasangan ini selesai di tanggal 12 Agustus," ucap Depi.
Pembuatan serta pemasangan bendera raksasa itu, kata Depi, demi mengenang jasa para pahlawan yang telah menghantarkan kemerdekaan bagi anak cucu. Hal itu juga agar generasi saat ini, bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air.
"Semangat gotong royong dan cinta tanah air yang ingin kita tumbuhkan terutama buat generasi zaman sekarang. Harapannya bisa jadi rekor yang membanggakan desa, atau setidaknya di tingkat provinsi dan kabupaten," kata Depi.
(mso/mso)