Saham Bandara Kertajati Dijual dan Alasan di Baliknya

Saham Bandara Kertajati Dijual dan Alasan di Baliknya

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 29 Mar 2023 19:31 WIB
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati jadi bengkel pesawat.
BIJB Kertajati (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar).
Bandung -

Rencana untuk menjual saham Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Nantinya, bandara yang berada di Kabupaten Majalengka ini bakal dikelola oleh investor asing.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan saat ini rencana untuk menjual saham Bandara Kertajati masih dalam proses. Dia mengungkapkan, salah satu tujuan menjual saham adalah untuk memajukan bandara tersebut.

"BIJB masih proses, sudah disetujui Kemenhub dan Presiden. (Bandara) Kertajati profesional pengelolaannya," kata pria yang akrab disapa Kang Emil, Rabu (29/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengelolaan bandar udara oleh investor asing kata Kang Emil bukan cuma di Kertajati saja nantinya. Beberapa bandar udara di Indonesia sudah melakukan hal ini lebih dulu dan didapat hasil maksimal.

"Contoh Kualanamu itu dikelola dengan investor asing jadi bagus, Bandara Batam (Hang Nadim) juga sama," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengungkapkan, rencana untuk melepas saham Bandara Kertajati diusulkan oleh Kementerian Perhubungan. Nantinya, akan diseleksi investor mana yang benar-benar layak untuk mengelola bandara yang dibangun dengan biaya Rp 2,6 triliun ini.

"Jadi pola bandara ini dikelola oleh investor profesional dan juga operator itu diarahkan oleh Kemenhub maka BIJB akan melepas sahamnya. Sedang proses maka siapa yang akan menang nanti kita proses seleksi mana yang terbaik," ujar Emil.

Dilansir dari detikFinance, saat ini diketahui sudah ada sejumlah perusahaan asing yang menyatakan minatnya untuk mengelola Bandara Kertajati. Tiga perusahaan itu berasal dari Arab Saudi, India, dan Singapura.

Informasi ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta. Ia mengatakan, saat ini sudah banyak pihak yang berminat berinvestasi di bandara tersebut.

"Dengan adanya kemampuan Kertajati ini, banyak investor yang hadir, ingin join di situ. Kami bersama-sama Pemda Jawa Barat akan mengawal, apa yang akan dilakukan di sana. Tentu apa yang dilakukan sesuai dengan ketentuan," katanya, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (25/3/2023).

Hingga kini, proses yang dilakukan baru sampai ke tahap penjajakan atau due diligence, sehingga belum dapat dipastikan dengan skema apa para investor ini masuk ke Bandara Kertajati. Apakah equity, joint venture, ataupun dengan pembelian saham.

Meski demikian, Jokowi juga mewanti-wanti agar masuknya para investor asing tersebut harus menaati segala regulasi yang ada. Budi Karya juga terus melakukan pembahasan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk memastikan tidak adanya pelanggaran pada investasi yang akan dilakukan.

"Ingat bahwa ada regulasi yang harus ditaati, tidak boleh lari dari situ. Saya juga beberapa kali bertemu dengan Gubernur Jawa Barat membahas ini agar tidak ada pelanggaran berkaitan dengan lalu lintas," imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Budi Karya juga sempat menyampaikan perihal ini pada akhir tahun lalu. Katanya, perusahaan Arab Saudi dan India yang berminat untuk membeli saham PT Bandar udara Internasional Jawa Barat (PT BIJB). Hal ini menjadi salah satu 'oleh-oleh' yang dibawa Budi Karya setelah melakukan sederet kunjungan di Timur Tengah dan India.

"Kami menawarkan bersama-sama dengan Pemda Jabar, menawarkan untuk kita diskusi. Dari India dan Saudi berminat untuk membeli saham dari Kertajati," kata Budi Karya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022).

Budi Karya juga meyakini, dengan adanya ketertarikan dari masyarakat internasional, Bandara Kertajati akan cepat tumbuh besar sebagai bandara bercap internasional. Bandara ini nantinya juga akan dikembangkan untuk mengangkut kargo dan juga menjadi pusat bengkel maintenance, repair, and overhaul (MRO) pesawat.

"Presiden sangat setuju juga Kertajati bisa jadi MRO dan juga untuk kargo karena dekat Patimban," ujar Budi Karya.

(bba/mso)


Hide Ads