Pasar Cimol sudah tidak asing lagi bagi warga Bandung. Di sini terkenal dengan barang-barang second alias bekas yang dijual dengan harga murah, tetapi kualitasnya mumpuni.
Alhasil, barang di sini sangat diminati masyarakat. Apalagi barang yang dijual di Pasar Cimol ini merupakan hasil produksi dari luar negeri.
Cibadak Mal atau biasa disebut Cimol ini terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. Di para pedagang berjualan di lapak permanen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awalnya, Pasar Cimol terletak di Jalan Cibadak sebelum dipindahkan ke Gedebage pada tahun 2004 oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada. Saat itu para pedagang mendirikan tenda dan memasarkan dagangannya di tanah kosong, hingga pada tahun 2010 para pedagang dipindahkan ke dalam gedung.
Terdapat banyak pedagang yang menjual dagangannya seperti baju, jaket, sepatu, celana, tas, topi dan lainnya. Mereknya bermacam-macam, dari merek terkenal hingga merek biasa pun tersedia. Pasar ini menjadi tempat berburu para pegiat fesyen dari berbagai kalangan karena harganya terjangkau dan bisa ditawar.
![]() |
Salah satu pedagang bernama Samsu mengaku sudah lebih dari 20 tahun berjualan di Pasar Cimol. Namun ada pengalaman berbeda ketika pandemi COVID-19 melanda.
"Dulu waktu pandemi saya jualan online, tapi sekarang udah nggak karena anak-anak udah pada menikah," ujar Samsu kepada detikJabar.
"Semenjak pandemi tahun 2020 saya jualan online sampai tahun 2022 kemarin, setelah mulai longgar mulai lagi jualan di sini," tambahnya.
Samsu sendiri saat ini menjual kemeja dan kaos kerah dari Rp 10 ribu sampai Rp 45 ribu ke atas, tergantung merek dan kondisi barang.
![]() |
Beralih ke lapak milik Geri, di sini menjual baju khusus perempuan. Terdapat berbagai pilihan seperti blazer, baju panjang, baju vintage, dan lainnya, dengan harga mulai dari Rp 35 ribu. Barangnya berkualitas dan masih bisa untuk ditawar.
"Ada yang harga pas, ada yang tawar-menawar. Biasanya yang ditawar itu barang yang bagus-bagus. Kalau dia beli lebih banyak, kita kasih harga lebih miring lagi," kata Geri.
Baca juga: Mencari Cuan di Tengah Kemeriahan Konser |
Sama seperti Samsu, saat pandemi ia menjual barang dagangannya di situs online dikarenakan akses pasar ditutup oleh pemerintah akibat PPKM. Sehingga membuatnya saat itu berjualan melalui situs online.
Tak hanya di Cimol, Geri membuka lapak di sekitar Masjid Pusdai Kota Bandung setiap Jumat. Ia biasanya membawa barang dagangannya untuk dijual di sana.
(mso/orb)