Konser Pesta Rakyat 30 tahun Dewa berlangsung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Minggu (5/3/2023). Tentunya hal ini disambut meriah oleh para Baladewa dan Baladewi.
Antusias penonton yang tinggi dipandang sebagai potensi cuan oleh para pedagang. Ada yang memang sudah biasa berjualan kaki lima, ada pula yang menjajakan dagang secara dadakan.
Salah satunya Heri, pengusaha kaos asal Jakarta yang berada di tengah kerumunan antrean untuk menjajakan merchandise Dewa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini saya produksi sendiri, ada usaha sablonan di rumah. Jadi bikin kaos. Saya enggak cuma nongkrong di konser Dewa aja tapi semua konser lah yang banyak penontonnya saya jual kaos sama kipas," tutur pria 38 tahun tersebut.
Dari ibu kota, ia rela keliling berbagai kota demi menimbun rupiah dari konser-konser. Bahkan, ia baru saja terbang dari Bali untuk mengejar konser Dewa beberapa hari yang lalu.
Dengan sumringah, ia menunjukkan dagangannya yang nyaris ludes terjual. Ada kaos seharga Rp 150.000 dan kipas seharga Rp 25.000.
"Ini saya bawa sisa dari konser Dewa di Bali. Di sana saya bikin sepuluh lusin, sisanya tinggal enam saya bawa ke sini. Sekarang udah tinggal dua," ucapnya.
Heri mengaku meski harus berkeliling satu kota ke kota lain, tapi keuntungannya sanggup membiayai perjalanannya. "Terus kipas hari ini saya bawa 200 pcs, udah kejual kurang lebih 60 pcs. Keuntungannya masih nutup, di Bali saya enggak ada saingan. Jadi bawa banyak laris banget, apalagi ke Bali kan transportnya mahal," ceritanya.
Serupa dengan Heri, Ecep Kusnandar yang sehari-hari berdagang gas LPG juga memanfaatkan momen ini untuk jualan jas hujan dadakan. "Hari ini saya bawa 200 jas hujan, tadinya satu plastik penuh. Alhamdulillah ini udah tinggal segini," ujar pria yang datang dari daerah Nyengseret ini, sembari menunjukkan jas hujan yang tinggal setengah plastik.
Tak sembarang konser yang Ecep sasar, sebab ia juga harus membagi waktu dengan pekerjaan utamanya. "Ya lihat kebutuhan dulu, kalau memang isi gas lagi sepi, saya jualan jas hujan ini. Soalnya keuntungannya juga sebetulnya tidak banyak, satu jas hujan paling cuma Rp 4.000," jelasnya.
Meskipun keuntungannya tak banyak, namun Ecep tetap getol menjajakan jas hujannya sejak gerbang mulai dibuka, yakni pukul 13.00 WIB. "Iya soalnya lumayan juga meski harus berdiri lama," tutup Ecep sambil tersenyum.