Mengawali tahun baru 2023, petani sayuran di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dihadapkan pada ancaman gagal panen akibat cuaca buruk yang melanda. Sebab sejak beberapa pekan belakangan, cuaca di Bandung Raya, termasuk Lembang, sedang tak menentu. Hal itu berdampak pada sektor pertanian sayuran di Lembang.
Herman (40), salah seorang petani sayuran di Lembang mengatakan cuaca buruk seperti hujan deras dan minimnya cahaya matahari membuat kualitas sayuran menurun. Potensi sayurannya membusuk pun sangat terbuka lebar.
"Sekarang cuaca lagi kurang bagus buat tanaman (sayuran). Jadi hujan terus ini membuat sayuran jadi busuk," ujar Herman kepada detikJabar, Senin (2/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman saat ini menanam beberapa jenis sayuran di kebunnya, seperti brokoli, cabai, sawi, dan tomat. Sayuran yang ditanamnya rentan busuk karena cuaca yang tak menentu.
Solusinya, ia terpaksa membeli obat agar sayuran yang ditanamnya tetap 'kuat'. Meski harga obatnya mahal, hal itu dianggap lebih baik dilakukan ketimbang ia rugi besar.
"Jadi terpaksa harus diobat, sedangkan harga obatnya mahal. Ya kita petani akhirnya memaksakan, daripada semuanya busuk dan nggak ada yang bisa dipanen sama sekali," ujar Herman.
Kondisi cuaca itu akhirnya berdampak pada anjloknya harga sayuran. Misalnya harga tomat sempat menyentuh harga Rp 7 ribu per kilogram, saat ini turun hampir setengahnya.
"Ya sayuran harganya anjlok, tomat sempat bagus, sekarang turun sampai di Rp 4 ribuan. Belum sayuran lainnya. Ya istilahnya kita sudah rugi karena harga anjlok, belum lagi gagal panen," tutur Herman.
Hal senada dikatakan Dasrul (39), petani lainnya di Cibodas, Lembang. Mengawali tahun baru ini, ia dihadapkan pada potensi gagal panen karena busuknya sayuran yang ditanam.
"Tomat sama cabai itu kan rentan cuaca, kalau kena hujan terus busuk. Jadi ya bisa gagal panen kalau seperti ini terus," ucap Dasrul.
(iqk/orb)