Cara Kreatif Pedagang di Tasik Siasati Kenaikan Harga Pangan

Cara Kreatif Pedagang di Tasik Siasati Kenaikan Harga Pangan

Deden Rahadian - detikJabar
Sabtu, 31 Des 2022 01:02 WIB
Inspeksi harga di Pasar Singaparna, Tasikmalaya
Inspeksi harga di Pasar Singaparna, Tasikmalaya (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)
Tasikmalaya -

Jelang tahun baru, pasokan kebutuhan di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terpantau stabil jumat (30/12/22). Meski demikian, harga sejumlah kebutuhan alami kenaikan.

Cabai rawit hijau naik 100 persen dari asalnya Rp 30 ribu menjadi Rp 60 ribu perkilogram. Cabai hijau naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu.

Sementara harga Bawang merah naik dari asalnya Rp 17 ribu menjadi Rp 20 ribu rupiah perkilogram. Sementara harga bawang putih naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 23 ribu per kilogram. Harga kol juga naik 100 persen dari asalnya Rp 4 ribu menjadi Rp 8 ribu per kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai naik pak sudah sebelum natal naik. Sekarang naik lagi mau tahun baru. Cabai rawit naiknya tinggi sama ada bawang juga," kata Sodikin, Pedagang Sayuran di Pasar Tradisional Singaparna Jumat (30/12/22).

Menyiasati agar dagangan lebih laku, pedagang putar otak. Mereka menjual kebutuhan seperti bawang merah, bawang putih, kemiri dan kacang dalam bentuk kemasan plastik kecil. Satu plastik itu hanya berisi dua butir bawang merah dan putih. Harganya Rp 400 saja.

ADVERTISEMENT

"Dijual rentengan lebih laku pak. Utamanya untuk pembeli warungan. Banyak juga masyarakat yang gak bawa duit banyak belinya rentengan," Ucap Ikah, pedagang warung sekaligus konsumen pasar tradisional.

Kenaikan harga sayuran ini dipengaruhi faktor cuaca yang tidak menentu sehingga hasil panen petani terkendala.

"Mungkin karena cuaca pak, jadi harga naik. Tambah lagi kebiasaan moment hari besar suka naik," tambah Ikah.

Selain harga sayuran, harga daging sapi di Pasar Tradisional Singaparna juga alami kenaikan. Normalnya daging sapi dijual Rp 120 ribu kini dijual Rp 140 ribu per kilogram.

"Naik dari sananya saya jual Rp 130 sampai 140 ribu per kilogramnya. Tapi alhamdulillah yang beli ada aja. Mereka persiapan bakar bakaran untuk tahun baru," kata Atep kata pedagang daging sapi.

Sementara itu, dalam inspeksi mendadak yang digelar petugas gabungan, Polisi, TNI dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memastikan pasokan kebutuhan pokok terjamin. Kenaikan harga sejumlah komoditas masih dianggap wajar.

"Jumat ini kami datangi Pasar Singaparna, kami dengan Pemda dan TNI pantau pasokan bahan kebutuhan. Hasilnya dipastikan aman kebutuhan memasuki pergantian tahun. Adapun yang naik itu masih dalam batas kewajaran," kata AKBP Suhardi Hery Haryanto, Kapores Tasikmalaya di Pasar Tradisional Singaparna.

Pihaknya juga menampung aspirasi masyarakat pasar. Mereka mengeluhkan jalur distribusi kebutuhan yang terkendala jalan hingga pedagang apresiasi ketertiban di Pasar yang terjaga.

"Tadi juga kita nerima masukan dan curhatan pedagang dan pembeli di pasar. Macam macam di Jumat Curhat ini, mulai mengeluh ada yang masih gak pakai helem di jalanan, nanya pajak kendaraan dimana bayarnya sampai keluhkan jalur distribusi yang terkendala. Semuanya kami tampung untuk kita pikirkan solusinya dengan Pemda," kata Suhardi.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memastikan pemantauan terus dilakukan untuk mengendalikan harga.

"Kami dari pemerintah awasi terus soal pengendaliaj harga ini. Jadi yah tidak berhenti secara terus menerus," kata Iwan Ridwan, Kadis Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya.

(yum/yum)


Hide Ads