Kisah Talim, Puluhan Tahun Produksi Perahu Tradisional di Indramayu

Kisah Talim, Puluhan Tahun Produksi Perahu Tradisional di Indramayu

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Minggu, 18 Des 2022 16:00 WIB
Talim sang perajin perahu di kampung perahu Indramayu
Talim sang perajin perahu di kampung perahu Indramayu. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Sore itu, aktivitas masyarakat di Desa Pasekan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, masih ramai. Di salah satu halaman rumah terlihat pria lanjut usia sibuk membersihkan perkakas. Pria itu tampak melegakan nafas di sela-sela deretan perahu. Sesekali ia juga terlihat menghibur seorang anak kecil di atas perahu-perahu.

Talim (70) namanya, seorang perajin perahu tradisional yang memanfaatkan halaman rumah sebagai galangan. Usaha warisan turun temurun ini sudah digeluti Talim sejak awal tahun 2000. "Sejak masih kecil ikut membuat perahu. Sampai sekarang ada sekitar 20 tahun mah," kata Talim kepada detikJabar belum lama ini.

Galangan yang ada tepat di depan rumahnya itu penuh akan perahu mulai dari ukuran besar hingga perahu yang masih berbentuk kerangka. Perahu itu tak lain merupakan hasil kerajinan tangan kakek tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Talim mengaku sejak muda, hanya bergelut di bidang pembuatan perahu. Tanpa sketsa atau rancangan, Talim mampu merakit perahu seorang diri. "Karena bisanya cuma ini ya udah ini aja karena kalau mau bertani atau melaut modalnya aja besar," katanya.

Saat detikJabar mencoba berbincang, Talim mengaku sengaja menyetok perahu jenis cengkokan dan jenis lainnya. Rata-rata perahu yang dibuat Talim berukuran 4 meter sampai 7 meter.

ADVERTISEMENT

"Sengaja membuat perahu kalau ada yang minat ya dijual. Ini ilmunya turun temurun, jadi sudah di luar kepala tanpa sketsa," ujar Talim.

Perahu dengan ukuran 5 meter bisa di selesaikan Talim selama satu bulan lebih. Selama itu, Talim mengaku hanya mengerjakan seorang diri.

Terkadang Talim juga membutuhkan modal yang cukup besar, yakni mencapai Rp 10 juta untuk setiap perahu. Talim bersiasat, untuk mendapat untung lebih besar, ia hanya mengandalkan tenaga sendiri tanpa bantuan karyawan.

"Modal sekitar Rp 10 jutaan, dijual dengan harga Rp 18 sampai RP 20 juta. Umumnya sih yang beli warga sekitar sini (pesisir Indramayu), tapi kemarin ada yang dari Tegal," cerita Talim.

Keahlian yang dimilikinya ternyata menempel ke anaknya. Kini, anak ketiganya pun mulai terjun di produksi perahu. "Anak ketiga itu bisa, tapi sekarang lagi ikut kerja di pembuatan kapal besar," katanya.

(dir/iqk)


Hide Ads