Harga Garam Kasar di Sumedang Naik Drastis

Harga Garam Kasar di Sumedang Naik Drastis

Nur Azis - detikJabar
Selasa, 25 Okt 2022 17:00 WIB
Penjual garam krosok di Sumedang.
Penjual garam krosok di Sumedang. (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Selain kedelai, komoditas garam krosok atau garam kasar mengalami lonjakan harga sangat signifikan di Kabupaten Sumedang. Harga garam krosok nyaris naik tiga kali lipat dari yang semula Rp 60 ribu per karung (50 kilogram), kini tembus di angka Rp 160 ribu.

Sekdar diketahui, garam krosok biasa digunakan oleh para perajin tahu sebagai salah satu bahan olahannya. Kemudian oleh para pembudidaya ikan dan peternak lainnya sebagai bahan campuran pakan serta petani untuk pupuk tanaman dan bidang usaha lainnya.

Administrasi penjualan di Toko Kacang Kedelai Alam Sari, Kecamatan Sumedang Utara, Rika Nur Akomah mengatakan, kenaikan harga garam krosok terjadi secara bertahap. Hingga saat ini tembus diharga Rp 160 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bulan-bulan sebelumnya, harganya masih Rp 60 ribu, lalu Rp 70 ribu dan kini harganya melonjak jadi Rp 160 ribu," kata Rika, Selasa (25/10/2022).

Rika menyebut, kenaikan harga garam krosok sudah terjadi sejak satu bulan ke belakang atau saat musim penghujan tiba.

ADVERTISEMENT
Penjual garam krosok di Sumedang.Penjual garam krosok di Sumedang. Foto: Nur Azis/detikJabar

Kenaikan harga, sambung Rika, kemungkinan disebabkan faktor cuaca. Hujan yang kerap terjadi, selain berimbas pada proses produksi juga berimbas pada proses pendistribusian.

"Menurut kabarnya, karena sekarang sering hujan jadi proses pengeringan pada saat produksi garam ini jadi terganggu, terus pengirimannya terhambat juga kalau musim hujan seperti ini," paparnya.

Rika menuturkan, akibat melonjaknya kenaikan harga garam krosok, menyebabkan permintaan menjadi turun drastis untuk komoditas satu ini. "Ya otomatis karena harganya naik, permintaan pun jadi menurun," ujarnya.

Rika menambahkan, garam krosok banyak dibutuhkan berbagai bidang usaha. Salah satunya digunakan para para pengajin tahu sebagai salah satu bahan olahannya.

"Kemudian untuk pakan ikan juga bisa, lalu untuk pupuk lahan pesawahan dan para peternak juga biasanya menggunakan garam ini juga untuk campuran pakannya," ucapnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads