Rencana aksi mogok produksi yang dilakukan oleh perajin tahu tempe di Jawa Barat (Jabar) batal dilakukan. Alasannya, aksi ini menuai banyak kontroversi.
Aksi mogok produksi perajin tahu tempe di Jabar sendiri rencananya bakal dilakukan selama tiga hari yakni pada 17-19 Oktober 2022. Hal itu dilakukan untuk memprotes tingginya harga bahan baku kedelai.
Pembatalan aksi mogok produksi tahu tempe ini disampaikan Paguyuban Tahu Tempe Jabar melalui surat edaran nomor 008/PTT/JBR/11/2022 tertanggal 12 Oktober 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehubung dengan banyaknya kontroversi dalam keputusan mogok produksi tahu dan tempe, demi menjaga kerukunan antara para pengrajin tahu dan tempe, maka dari itu kami sebagai Pengurus Paguyuban Tahu dan tempe memutuskan membatalkan mogok produksi tahu dan tempe," kata Ketua Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Jabar Zamaludin, Rabu (12/10/2022) malam.
Meski membatalkan aksi mogok produksi, namun Jamaludin mengungkapkan Paguyuban Tahu Tempe juga mengambil keputusan lain, yakni menaikkan harga jual tahu tempe serentak di Jabar pada 20 Oktober mendatang.
"Dinaikkan Rp 5 ribu per papan. Kalau dipasaran berbeda beda harga jualnya. Yang jelas naik Rp 5 ribu per papan. Contoh dari Rp 55 ribu per papan, naik jadi Rp 60 ribu per papan," ujarnya.
Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada para perajin tahu tempe di seluruh Jabar untuk tetap memproduksi tahu tempe seperti biasa. Sebab saat ini harga kedelai masih sangat tinggi yakni Rp 13 ribu per kilogram.
(bba/orb)