Harga Kedelai Meroket, Perajin Tahu-Tempe Jabar Bakal Mogok Produksi

Harga Kedelai Meroket, Perajin Tahu-Tempe Jabar Bakal Mogok Produksi

Sudirman Wamad - detikJabar
Selasa, 11 Okt 2022 16:25 WIB
Pedagang tahu-tempe di Pasar Kosambi Bandung melayani pembeli.
Pedagang tahu-tempe di Pasar Kosambi Bandung melayani pembeli. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Perajin tahu dan tempe di Jawa Barat merencanakan mogok produksi. Langkah ini sebagai bentuk protes terhadap pemerintah agar segera turun tangan untuk menangani lonjakan harga kedelai.

Ketua Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Jabar Jamaludin mengatakan, pekan depan rencananya perajin mogok massal. "Jadi, kita nanti pada Senin depan tanggal 17 Oktober, kita akan mengadakan mogok produksi," kata Jamaludin kepada detikJabar, Selasa (11/10/2022).

Jamaludin mengingatkan masyarakat jika pada Senin dan Selasa pekan depan, tahu dan tempe tidak ada di pasaran. Selain itu, pihaknya juga berencana menaikkan harga tahu dan tempe. Sebab, saat ini harga kedelai terus mengalami kenaikan.

"Sekarang harga kedelai Rp 13 ribu per kilogram. Kalau bulan kemarin, sebelum naik (harganya) itu Rp 10 sampai Rp 11 ribu per kilogram," katanya.

Ia juga tak menampik harga kedelai diprediksi akan terus naik. Jamaludin mengaku, kenaikan harga kedelai itu memberatkan ongkos produksi tahu dan tempe. Sehingga, ia memutuskan untuk menaikkan harga tahu dan tempe pada 20 Oktober, setelah aksi mogok produksi dilakukan.



Ia berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap nasib para perajin tahu dan tempe, khususnya di Jabar. Selain itu, Jamaludin juga berharap konsumen memahami keputusan para perajin yang menaikkan harga tahu dan tempe. "Kita ingin semua, konsumen dan pemerintah tahu. Harapannya ada bantuan atau istilahnya. Pemerintah turun ke bawah," ucap Jamaludin.

(sud/iqk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT