Nelayan di Indramayu Curhat ke Teten Masduki

Nelayan di Indramayu Curhat ke Teten Masduki

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Kamis, 22 Sep 2022 00:40 WIB
Teten Masduki saat berkunjung ke Indramayu.
Teten Masduki saat berkunjung ke Indramayu. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Sejumlah nelayan di Indramayu curhat kepada Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Itu terjadi saat Teten berkunjung ke Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Rabu (21/9/2022).

Ketua Koperasi Produsen Wana Pantai Tiris, Carikam mengungkapkan masalah yang dihadapi para nelayan di wilayahnya. Nelayan membutuhkan Solar bersubsidi.

"Banyak juga anggota kami yaitu nelayan budidaya yang juga membutuhkan Solar bersubsidi, untuk pompa air misalnya, " keluhan Carikam di hadapan Teten Masduki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menggambarkan saat ini jumlah perahu yang dimiliki nelayan di bawah koperasinya ada sekitar 100 unit. Jumlah itu belum termasuk anggota dari wilayah lain. Sebab, koperasi ini mewadahi nelayan dari berbagai kecamatan di Indramayu.

"Jumlah 100 perahu itu hanya di wilayah kecamatan Cantigi saja, anggota kami tersebar di 13 kecamatan," kata Carikam

ADVERTISEMENT

Anggota koperasinya tidak hanya memiliki perahu tangkap atau sektor budidaya, melainkan banyak yang berkecimpung di lini usaha perahu pariwisata. Sehingga, anggota tersebut pun membutuhkan Solar bersubsidi.

Ia berharap pemerintah segera mewujudkan berdirinya SPBU Nelayan di wilayahnya. Sehingga akan memudahkan nelayan mendapatkan Solar.

"Biasanya, untuk memenuhi kebutuhan BBM untuk melaut, kita mengantri hingga 2-3 hari. Jadi, kami nelayan di Majakerta sangat membutuhkan SPBU Nelayan, khususnya di Majakerta," pungkas Carikam.

Janji Teten Masduki

Menanggapi keluhan itu, Teten mengatakan pihaknya akan membangun SPBUN sebagai sarana penyaluran program Solar untuk Koperasi Nelayan (Solusi Nelayan). Kapasitas satu SPBUN cukup untuk melayani 400 kapal.

"Kita bangunkan SPBUN di sini. Nanti nelayan akan mudah mendapatkan Solar dan harganya sama dengan di SPBU, Rp 6.800 per liter," ujar Teten.

Dalam pelaksanaannya, satu unit SPBUN dapat dioperasikan untuk melayani 400 kapal berukuran di bawah 10 GT. Sehingga, dalam sehari, satu nelayan bisa mendapat 5 sampai 10 liter Solar subsidi.

"Ini Solar subsidi tidak boleh bocor ke tempat lain atau disalahgunakan. Dan harus perahu ukuran di bawah 10 GT yang sudah masuk anggota koperasi," pinta Teten.

Sementara dari 6 Kecamatan yang berada di pesisir pantai, terdapat 8 koperasi sebagai calon pengelola SPBUN program "Solusi Nelayan" di Kabupaten Indramayu.

Teten sendiri meminta semua koperasi wajib mendata jumlah nelayan dan perahu. Hal itu agar data nelayan dapat terkoneksi dengan sistem di Pertamina. Sehingga, penyaluran Solar subsidi akan tepat sasaran.

"Nanti nelayan dapat barcode untuk membeli Solar subsidi. Jadi kalau butuh 10 liter per hari nanti, nelayan dapat sekitar 300 liter dalam sebulan, jadi tidak bisa dijualbelikan di laut," tegas Teten.

Teten mengharapkan program Solusi Nelayan ini dapat membantu memudahkan nelayan. Karena, 60 persen biaya produksi nelayan untuk membeli bahan bakar solar. Pihaknya juga akan memberikan bimbingan terhadap koperasi agar bisa mengelola bisnis dengan lebih baik.

(orb/orb)


Hide Ads