Biaya penggunaan mobil listrik disebut-sebut jauh lebih murah daripada mobil yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Benar nggak sih?
Dikutip dari detikOto, Kamis (8/9/2022), biaya ngecas mobil listrik lebih murah. Saat ini, tarif pengisian listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Rp 2.466/kWh.
Lalu bagaimana jika ngecas di rumah? Biaya yang dikenakan sesuai tarif per kWh golongan pelanggan. Pelanggan dengan rumah berdaya R2 3.500VA-5.500VA dan R3 6.600VA ke atas dikenakan tarif Rp 1.699,53 per kWh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tarif segitu, bagaimana perbandingannya dengan mobil yang menggunakan BBM? Sebagai pembanding, harga Pertalite saat ini Rp 10.000 per liter, sedangkan Pertamax Rp 14.500 per liter.
Biar lebih tergambar, mari kita bandingkan isi full baterai mobil listrik dan isi BBM pada mobil konvensional.
1. Biaya Pengisian Listrik di SPKLU
Biaya pengisian mobil listrik tergantung dari kapasitas baterai yang diusungnya. Simulasi perhitungan ini menggunakan tarif listrik di SPKLU yang tertinggi yakni Rp 2.466/kWh.
Ambil contoh mobil listrik Hyundai Ioniq 5 Standard Range dengan kapasitas baterai 58 kWh. Untuk mengisi baterai sampai penuh, dengan tarif Rp 2.466/kWh maka mobil listrik Hyundai Ioniq 5 ini membutuhkan biaya Rp 143.028. Dalam kondisi baterai penuh, mobil listrik Hyundai Ioniq 5 Standard Range bisa menempuh jarak 384 km.
Jika mobil yang digunakan Hyundai Ioniq 5 Long Range dengan kapasitas baterai 72,6 kW, biaya yang dibutuhkan untuk mengecas adalah Rp 179.031,6. Biaya Rp 179 ribuan itu bisa membuat mobil melaju sejauh 481 km.
Contoh lainnya, mobil listrik Nissan Leaf dengan baterai kapasitas 40 kWh, biaya pengecasan sampai penuh mencapai Rp 98.640. Dengan kapasitas itu, Nissan Leaf bisa menjangkau jarak 311 km.
Untuk mobil listrik Wuling Air ev yang harganya cukup terjangkau, mulai dari Rp 200 jutaan. Wuling Air ev Standard Range memiliki baterai 17,3 kWh dan tipe Long Range 26,7 kWh.
Untuk mengecas mobil listrik Wuling Air ev Standard Range sampai penuh cuma butuh biaya Rp 42.661,8 dan sudah bisa menjangkau jarak hingga 200 km. Sementara biaya pengecasan Wuling Air ev tipe Long Range cuma Rp 65.842,2 untuk jarak sampai dengan 300 km.
2. Biaya Isi BBM Mobil Konvensional
Selanjutnya kita bandingkan dengan biaya pengisian bensin untuk mobil konvensional. Simulasinya menggunakan mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang diklaim memiliki konsumsi BBM terbilang irit, rata-rata mencapai 20 km/liter.
Misalnya mobil diisi Pertalite yang harganya Rp 10.000/liter. Untuk menempuh jarak 384 km, dibutuhkan biaya sebesar Rp 192.000. Itu pun dengan catatan jika konsumsi bahan bakarnya benar-benar mencapai 20 km/liter.
Hasil ini didapat dari membagi jarak dengan konsumsi BBM rata-rata. Baru setelahnya dikalikan dengan tarif BBM per liter. Berikut simulasi perhitungannya:
384 km:20 km/liter= 19,2 liter (total bensin yang dihabiskan)
19,2 liter x Rp 10.000 (harga Pertalite)= Rp 192.000.
Jika mobil tersebut diisi Pertamax-mengingat sesuai spesifikasi sebuah LCGC seharusnya minum BBM oktan 92 sekelas Pertamax-maka harganya lebih tinggi lagi. Saat ini, Pertamax harganya Rp 14.500. Jika mobil LCGC konsumsi bahan bakarnya 20 km/liter, biaya beli Pertamax untuk jarak 384 km mencapai Rp 278.400.
Sebagai catatan, konsumsi bahan bakar di atas yang mencapai 20 km/liter merupakan syarat sebuah mobil disebut LCGC. Konsumsi bahan bakar itu tidak mengikat, karena tergantung dengan berbagai hal. Misalnya, gaya berkendara, kondisi kesehatan mobil, hingga beban yang diangkut turut mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Jika konsumsi bahan bakar mobil tersebut di bawah 20 km/liter, maka biaya yang dikeluarkan pun akan lebih tinggi lagi.
Misalnya, sebuah mobil memiliki konsumsi bahan bakar 10 km/liter. Untuk jarak yang sama 384 km, maka dibutuhkan bensin sebanyak 38,4 liter. Artinya, biaya yang dibutuhkan untuk mengisi Pertalite mencapai Rp 384.000 dan Pertamax Rp 556.800.
Artikel ini telah terbit di detikOto dengan judul Biaya Ngecas Mobil Listrik Vs Isi BBM Usai Harga Naik.
(orb/orb)