Cerita Ojol Bandung Terhalang 2 Motor Saat Berburu BBM Sebelum Naik

Sudirman Wamad - detikJabar
Sabtu, 03 Sep 2022 19:31 WIB
Antrean pengendara berburu BBM subsidi sebelum naik (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar).
Bandung -

Diandra, seorang ojek online (ojol) asal Kota Bandung mengelus dada saat gagal mendapatkan harga Pertalite sebelum naik. Diandra hanya berjarak dua motor yang lainnya yang ikut mengantre.

Kedua motor di depan ojol berusia 21 tahun itu berhasil mendapatkan harga Pertalite yang masih Rp 7.650 per liter. Sedangkan, Diandra gagal. Ia harus gigit jari. Sebab, harga Pertalite yang ia beli sudah naik menjadi Rp 10.000 per liter.

Dua motor di depannya membuat Diandra kecewa. Padahal, ia telah berkeliling di tiga SPBU lainnya, sebelum akhirnya memilih mengisi BBM di SPBU Jalan LLRE Martadinata.

"Duh, sudah naik tadi. Padahal dua langkah atau 2 motor lagi tadi bisa dapat harga normal (harga sebelum naik). Pas saya isi BBM, sudah naik," kata Diandra kepada detikJabar, Sabtu (3/9/2022).

Awalnya Diandra optimis bisa mendapatkan harga Pertalite sebelum naik. Setelah mengantre 15 menit. Akhirnya, giliran Diandra mendapatkan kesempatan dilayani pegawai SPBU. Sayangnya, pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi dan non-subsidi.

Diandra mengaku sebelumnya sudah berkeliling ke tiga SPBU lain, yakni di kawasan Jalan Dago, Dipati Ukur (DU), dan Suci Bandung. Rasa sesak di dada dirasa Diandra. Satu jam lebih ia berkendara demi bisa mengisi penuh kendaraannya untuk mencari nafkah.

"Saya tadi isi Rp 25 ribu, harga sudah Rp 10 ribu per liter. Tapi, tidak penuh," ucap Diandra.

Pria yang sebulan lagi melepas masa lajangnya itu pun kecewa dengan keputusan pemerintah. Biaya hidup kini semakin mahal. Biasanya, Diandra menghabiskan Rp 20 ribu untuk BBM dalam sehari.

"Harusnya, tarifojol juga naik. Sekarang mahal bangetBBM. Tidak setuju naik," kataDiandra.




(sud/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork