Kepala Desa Kawunghilir Yosa Novita mulai dikenal dengan programnya yang dinilai positif. Ia kini tengah fokus memerangi praktik 'bank emok' atau rentenir masuk ke desanya.
Untuk masyarakat setempat, Yosa membuka penyaluran kredit dari uang pribadi senilai Rp 200 juta. Uang tersebut dipinjamkan tanpa bunga.
Batas maksimal meminjam uang tersebut, senilai Rp 15 juta per kepala keluarga. Meskipun ada jangka waktu hingga satu tahun untuk peminjaman, akan tetapi tidak ada denda atau dampak apapun bagi warga yang belum mengembalikan uang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarat meminjam uangnya pun terbilang enteng dan tidak ribet, bagi warga yang akan meminjam, cukup ber-KTP Desa Kawunghilir alias asli penduduk desa setempat.
Program yang akrab disebut 'mengusir' rentenir itu, Yosa gagas sekitar satu tahun yang lalu atau tepatnya sejak menjabat jadi Kepala Desa Kawunghilir.
Penasaran dengan sosok Yosa Novita? Begini profil singkatnya.
Yosa merupakan wanita kelahiran 27 April 1965, Desa Kawunghilir, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka. Yosa dikenal sebagai sosok yang ramah dan dermawan.
Yosa berstatus singel mom. Dari almarhum suaminya, Yosa dikaruniai dua anak, laki-laki dan perempuan. Kedua anaknya kini melanjutkan trah sang ayah, yakni menjadi dokter.
Di Majalengka, Yosa dikenal sebagai Kepala Desa sultan. Selain jadi Kepala Desa, Yosa juga mempunyai dua usaha medis di Bekasi, yakni rumah sakit dan klinik.
Yosa terjun menjadi Kepala Desa karena ingin bermanfaat untuk tanah kelahirannya. Selain itu, bermanfaat untuk orang banyak juga merupakan cita-cita dirinya bersama almarhum sang Suami yang ingin diwujudkan.
"Awalnya saya tinggal di Bekasi sama suami, setelah 17 tahun mengelola rumah sakit saya balik ke kampung halaman bersama suami. Saat di sini, saya bersama suami mempunyai misi ingin bermanfaat di sisa umur sekarang ini," kata Yosa saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (2/8/2022).
"Kebetulan pada saat saya pulang kampung bersama suami di sini lagi persiapan mau pemilihan kepala desa. Saya ikut, tapi pada masa-masa proses pemilihan itu suami mendahului saya. Nah saat itu saya bimbang, tapi punya ambisi ingin bermanfaat sebagaimana yang dicita-citakan saya dan suami," jelas dia menambahkan.
Selain program 'mengusir'rentenir dari Desa Kawunghilir. Yosa juga gemar membuat program-program bersifat sosial, mulai dari makan bersama warga setiap hari Jumat, rutin membagikan makanan siap santap kepada lansia hingga membagikan honornya kepada RT, RW, Guru Kober, Guru madrasah dan hansip.
Bahkan informasi yang diterima detikJabar, Yosa juga pernah merehab rumah warga yang hampir roboh dari kantong pribadinya. Selain itu, ia juga pernah meng-kursus-kan secara gratis kepada 30 anak-anak di desanya untuk belajar Ilmu Teknologi (IT).
Meski menjadi aktivitas menjadi kepala desa lumayan menyita waktu, saat di rumah Yosa tetap seperti emak-emak pada umumnya. Meski mempunyai cukup banyak pegawai di rumahnya, Yosa tetap memasak dengan mandiri.
(mso/mso)