Cerita Warga Pinjam Duit Kades 'Sultan' untuk Biaya Sekolah Anak

Kabupaten Majalengka

Cerita Warga Pinjam Duit Kades 'Sultan' untuk Biaya Sekolah Anak

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Selasa, 02 Agu 2022 22:33 WIB
Warga saat meminjam uang ke kades sultan di Majalengka
Warga saat meminjam uang ke kades sultan di Majalengka (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Suara mesin motor matic 'kolot' dan diiringi dengan bunyi rem yang berderit kencang terdengar nyaring saat seorang bapak-bapak hendak berhenti di halaman rumah Kepala Desa (Kades) Kawunghilir, Cigasong.

Pria yang mengenakan kaos lusuh bergambar Presiden RI kedua itu, terlihat memasang tampang melas saat turun dari kendaraannya.

Bapak-bapak berambut putih uban itu, datang ke rumah Kades tersebut bermaksud meminjam uang. Sebab, Kades Kawunghilir, Yosa Novita, mempunyai program pinjaman hingga Rp 200 juta yang berasal dari kantong pribadinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang mengaku bernama Ikin (55) itu, memohon pinjaman uang kepada Kades tersebut untuk biaya sekolah anaknya. Ikin berniat meminjam sebesar Rp 500 ribu.

Meski hanya dengan modal alasan untuk biaya sekolah anaknya, tanpa membawa berkas atau persyaratan apapun, Kades Yosa langsung meng-acc permohonan pria yang merupakan warga Kawunghilir itu.

ADVERTISEMENT

Saat menerima uang cash yang Ikin minta, seketika ekspresi wajah lusuh bapak-bapak berusia 55 tahun itu berubah menjadi senyuman bahagia. Ekspresi senyuman manis bapak-bapak itu menandakan sebagai ucapan terimakasih.

"Pinjaman tadi untuk anak saya sekolah. Tadi minjemnya Rp 500 ribu," kata Ikin saat diwawancarai detikJabar, Selasa (2/8/2022).

Meski masih memiliki tunggakan hutang kepada 'Koprasi' Kades Yosa, namun Ikin tetap meminjam karena kebutuhan yang mendesak. Walaupun demikian Ikin tidak khawatir, sebab pinjaman di sini tidak ada bunga yang memberangkatkan nasabah.

"Sering (meminjam). Malah sekarang mah masih punya hutang, tapi (karena) keperluan mendesak jadi pinjem lagi," ujar dia.

Ia merasa terbantu dengan adanya program ini. Pasalnya, kata dia, masyarakat yang sedang membutuhkan biaya mendesak untuk kebutuhan rumah tangga tidak akan 'galau' mencari dana pinjaman yang aman.

"Iya terbantu. Ibu itu sangat peduli, terus orangnya juga suka ngasih-ngasih makanan," ucap dia.

Sementara, program pinjaman hingga Rp 200 juta yang berasal dari kantong pribadi Kades Yosa itu bermaksud 'memerangi' praktik 'bank emok' atau rentenir masuk ke desanya.

Dengan sengaja, Yosa meminjamkan uang tersebut secara cuma-cuma alias tanpa bunga agar masyarakat tidak terjebak jeratan hutang kepada rentenir.

"Maksimal meminjam uang tersebut senilai Rp 15 juta per kepala keluarga dan paling sedikit Rp 500 ribu," kata Kades Yosa.

Jangka pinjaman uang tersebut yakni hingga satu tahun, meski dibatasi tidak ada denda atau dampak apapun bagi warga yang belum mengembalikan uang tersebut.

"Paling himbauan aja. Ya pakai cara humanis 'Ibu/Bapak segera dibayar biar bisa dipakai secara bergiliran sama warga yang lain' cuma ngasih tahu itu aja," ucap dia.

Syarat meminjam uangnya pun terbilang enteng dan tidak ribet, bagi warga yang akan meminjam, cukup ber-KTP Desa Kawunghilir alias asli penduduk desa setempat.

"Tidak ada syarat apapun, yang penting warga sini. Kalau ada yang mengaku warga sini, saya juga hapal wajah-wajah warga sini, soalnya jumlah penduduk di Kawunghilir kurang dari satu ribu orang," ujar dia menjelaskan.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads